Pages

Jumat, 16 September 2011

Kejahatan Perkosaan dan Pembunuhan oleh Supir Angkot

Sekarang begitu mudah para penjahat menjadi sopir angkutan umum entah itu jadi supir taxi atau pun supir angkot.


Mereka bukan cuma memeras dan merampok penumpangnya. Tapi juga memperkosa dan membunuh penumpangnya.


Sepertinya Pemerintah dan juga operator angkutan umum tidak melakukan seleksi terhadap para sopir sehingga para penjahat bebas jadi supir. Sanksi dan hukuman pun tidak tegas sehingga kejahatan terjadi berulang-kali.


Harusnya para pemerkosa atau pembunuh dihukum mati. Ada pun angkutan umum yang dipakai untuk kejahatan, harusnya mobilnya disita dan dihancurkan dan izin trayeknya dicabut. Jika sampai terjadi kedua kali, operator baik pemilik atau pun perusahaan dari angkutan umum tersebut harus ditutup, didenda, dan dipidana agar jera.


Polisi juga harusnya aktif berpatroli agar bisa menemukan dan mencegah kejahatan. Jangan sampai kejahatan berulangkali terjadi karena polisi malas berpatroli.


Meski pencopetan sering terjadi di angkutan umum yang penuh penumpang seperti di Bus 57, 213, atau Kereta Api, namun boleh dikata kita tidak pernah melihat ada polisi yang berpatroli di situ atau pun merazia.


Bahkan di Terminal Bis yang ramai seperti Blok M dan Kampung Melayu pun jarang terlihat ada polisi yang bertugas. Kalau pun ada, paling hanya 1-2 orang saja. Jumlah Polisi di Polda Metrojaya 27 ribu lebih:


http://www.metro.polri.go.id/sejarah-singkat/polda-metropolitan-jakarta-raya


Sementara jumlah Terminal Bis di Jakarta seperti: Blok M, Kampung Melayu, Senen, Tanah Abang, Pulo Gadung, Cililitan, Kampung Rambutan, Grogol, Rawa Mangun, Tanjung Priok, Kalideres, Cililitan, dsb kurang dari 50. Harusnya jika ada 5 polisi yang mengawasi setiap terminal, cukup 250 polisi saja dari 27. 895 polisi di Polda Metrojaya yang bertugas. Namun kenyataannya hampir tidak ada polisi. Seolah-olah ada pembiaran di situ.


Selain itu, akibat macet 1 rit bisa ditempuh hingga 2 jam. Kalau sepi cuma 2-3 penumpang per rit atau Rp 6000. Di terminal, sekitar 200 angkot 1 jurusan antri hingga 2-3 jam untuk memuat penumpang sebelum mereka bisa berangkat lagi. Sehari paling cuma 4-5 rit saja. Penghasilan seorang sopir angkot sekitar Rp 1,2 juta/bulan. Karena lelah, sering diserahkan juga ke sopir tembak yang penghasilannya paling cuma 1/2 - 1/3 dari supir angkot (sekitar Rp 500 ribu/bulan). Biaya bensin mahal, sementara setoran per hari antara Rp 150 ribu - 200 ribu. Tak heran jika ada sopir/sopir tembak yang bekerjasama dengan kawanan penodong untuk merampas harta penumpangnya seperti berita di bawah.


Jumat, 16/09/2011 15:40 WIB



Pemerkosaan di Angkot
RS Sempat Dirayu Untuk Tidur dengan Andri tapi Menolak


E Mei Amelia R - detikNews


Jakarta - Pemerkosaan yang terjadi pada RS, seorang karyawati, ternyata tidak serta merta terjadi. Saat di angkot, Andri alias Putau sempat merayu agar RS mau 'melayaninya'. RS menolak, Andri pun nekat.


"Di dalam angkot, Andri mengajak RS untuk 'berbuat'. Namun korban tidak mau," kata Kasat Reskrim Polres Selatan AKBP Budi Irawan saat berbincang dengan detikcom, Jumat (16/9/2011).


Karena terus menerus ditolak, Andri akhirnya nekat. Laki-laki yang sebelumnya memang sudah dikenal RS melalui pesan singkat (SMS) itu lantas menggagahi perempuan yang diketahui bekerja di kawasan Sudirman itu.


"Jadi setelah diajak nggak mau, akhirnya pelaku memperkosanya," kata Budi.


Budi menyebutkan, RS tidak dijemput Andri cs di Cilandak melainkan di Bundaran HI. Justru RS diturunkan di perempatan Cilandak setelah diperkosa beramai-ramai.


"Jadi dia itu dijemput langsung di HI, sebelumnya sudah janjian. Lalu diturunkan di Cilandak," kata Budi.


Keterangan Budi ini berbeda dengan keterangan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Imam Sugianto. Sebelumnya Imam menyebutkan, korban dan pelaku berjanji bertemu di Cilandak.


Saat ini salah satu pelaku yakni Yogi telah ditangkap. Yogi dan Andri yang memperkosa RS dijerat Pasal 285 KUHP tentang pemerkosaan dan kekerasan. Sedangkan Aris dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian berat karena mengambil Blackberry, HP, dan uang milik RS. Sementara Sebastian dijerat Pasal 56 KUHP tentang mengetahui tindak pidana atau membantu tindak kejahatan.
(ken/fay)


http://www.detiknews.com/read/2011/09/16/153818/1724285/10/rs-sempat-dirayu-untuk-tidur-dengan-andri-tapi-menolak?9911012



Livia Ternyata Diperkosa Bergilir


Sabrina Asril | Glori K. Wadrianto | Senin, 5 September 2011 | 11:50 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaku pemerkosaan terhadap mahasiswi Universitas Bina Nusantara, Livia Pavita Soelistio (20), rupanya tidak hanya satu orang. Livia diketahui diperkosa oleh dua tersangka yang kini sudah ditangkap, yaitu A dan RH (24).


"Tidak hanya satu orang. Setelah penyidikan dan dari keterangan tersangka, diketahui korban diperkosa oleh dua orang, RH dan A," ujar Kepala Polres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Setija Junianta, Senin (5/9/2011), saat dihubungi wartawan.


Setija megatakan, awalnya pelaku memang berencana merampok korban di dalam angkutan umum yang dikendarai tersangka MS. "Mereka awalnya merampok, tapi saat korban sudah tidak sadarkan diri, mereka melihat ada kesempatan untuk memerkosa. Korban diperkosa di dalam angkot oleh dua orang itu secara giliran," kata Setija.


Seperti diberitakan, Livia Pavita Soelistio diketahui menghilang sejak 16 Agustus 2011. Pada hari itu, ia berangkat dari rumah menggunakan kemeja putih dan rok hitam menuju Kampus Universitas Bina Nusantara untuk mengikuti ujian.


Seusai mengikuti ujian, teman kampus melihat Livia masih berada di lapangan parkir. Keluarga masih bisa mengontak Livia hingga 17 Agustus 2011, tetapi tidak pernah ada jawaban.


Setelah hari itu, ponsel Livia langsung tidak aktif. Baru pada Minggu (21/8/2011), seorang warga menemukan sesosok mayat tak beridentitas mirip Livia di selokan dekat kebun di wilayah Cisauk, Tangerang.


Keluarga meyakini mayat itu merupakan Livia karena terdapat liontin kalung, rok, dan baju kemeja putih yang sama. Sementara itu, dugaan Livia merupakan korban pemerkosaan muncul karena saat ditemukan rok Livia sudah melorot hingga selutut.


Hasil visum pun menguatkan dugaan itu karena kondisi dubur rusak dan ada cairan sperma di tubuh Livia. Empat orang tersangka akhirnya sudah ditangkap polisi, yakni RH (24), IN (22), SR (52), dan AB (18), pada 25-26 Agustus 2011. RH dan IN dijerat dengan Pasal 365 Ayat (3) KUHP tentang Pencurian dan Kekerasan, sedangkan SR dan AB dijerat dengan Pasal 480 KUHP karena berperan sebagai penadah barang curian.


RH dan IN diancam hukuman 20 tahun penjara, sementara SR dan AB diancam hukuman empat tahun penjara. Polisi selanjutnya membekuk MS, sopir angkutan umum yang membawa kabur Livia, pada Sabtu (27/8/2011) pagi di Jakarta Barat. Polisi lalu menangkap A pada Selasa (30/8/2011). Dengan ditangkapnya A, drama pencarian pelaku pembunuhan dan pemerkosaan Livia pun berakhir.


http://megapolitan.kompas.com/read/2011/09/05/11503950/Livia.Ternyata.Diperkosa.Bergilir



Menodong di Mikrolet, Anak Punk Dibekuk


Oktober 28, 2010 by dimas
JAKARTA (Pos Kota) – Menodong penumpang dan sopir mikrolet, dua dari tiga anak punk dibekuk setelah para korbannya melakukan perlawanan, Kamis (28/10) dini hari. Dalam aksinya, kawanan ini membekali dirinya dengan senjata tajam.
Peristiwa itu terjadi ketika Mikrolet M16 jurusan Cililitan – Kp. Melayu yang dikemudikan Slamet, 28, tengah melintas di Jl. Dewi Sartika, Cawang, Jatinegara, Jaktim.

Penodong di Mikrolet, 2 Pelaku Ditangkap 1 Kabur


Oktober 28, 2010 by syamsir
JAKARTA (Pos Kota)- Tiga orang lelaki terlibat aksi penodongan di dalam Mikrolet di Jalan Dewi Sartika, Kramatjati, Jaktim, Kamis (28/10) dinihari. Dua pelaku tertangkap, sedangkan seorang lagi berhasil kabur.
Peristiwa berawal saat Jana, warga Cawang, Kramatjati ini naik Mikrolet 06. Pria ini hendak pergi ke Kampung Melayu dan naik di depan PGC (Pusat Grosir Cililitan). Saat itu, penumpang hanya dia seorang diri duduk di belakang. Sampai di Jalan Dewi Sartika, naiklah tiga orang lelaki. Pada saat mikrolet melintas di depan pom bensin Jalan Dewi Sartika, salah satu dari pria tersebut menodongkan pisau ke arah Jana, dan memintanya menyerahkan barang yang dimiliki.

http://www.poskota.co.id/tag/penodongan/page/2

Ini yang ketahuan. Yang tidak ketahuan dan tidak lapor lebih banyak lagi. Saya saja paling tidak kecopetan 5x di angkutan umum namun tidak lapor:

Berikut beberapa daftar kasus kejahatan di angkot yang terjadi selama 2011:

1 Januari 2011

Karyawati PT Pos Indonesia, EF (40) dirampok di angkot D-04 jurusan Depok-Kukusan. Dia dibuang di Kampung Rawabelong, Tambun, Bekasi, sekitar pukul 02.00 WIB. 18 Januari, dua dari 5 pelaku ditangkap di Sukmajaya, Depok.

Dari keterangan dua tersangka diketahui bahwa pada (31/12/2010), EF menumpangi angkot D-04 jurusan Depok-Kukusan. Saat itu, EF hendak menuju ke kantornya yang terletak di Jalan Margonda, Depok, Jawa Barat.

Di dalam angkot sudah ada 5 orang yang ternyata satu komplotan. Pelaku menodong EF dan membawanya ke ATM. Di ATM, pelaku menguras uang tabungan EF sebesar Rp 15 juta. Setelah itu, pelaku membuang EF.

10 Januari 2011

Kasus pembacokan di dalam angkutan umum T11 jurusan Cililitan-Mekarsari terjadi. Dua kuli bangunan, Toyo dan Sukirman, mengalami luka bacok oleh enam orang kawanan perampok.

Ceritanya, saat angkot berada di pertigaan Cibubur, Jakarta Timur sekitar pukul 21.00 WIB, pelaku mulai melakukan aksinya. Para pelaku mengambil dompet korban. Karena ada perlawanan, kedua korban dibacok di bagian muka dan kepala.

3 April 2011

Karyawati Kemenkes, WA (32) menjadi korban kejahatan hipnosis di angkot 07 jurusan Terminal Depok – Pitara. Seorang penumpang berpura-pura epilepsinya kambuh. WA kehilangan dompet berisi ATM BNI, kartu kredit BNI, dan HP. Pelaku membobol kartu-kartu itu sebanyak Rp 15 juta.

16 Agustus 2011

Mahasiswi Binus, Livia, hilang. Tanggal 16 Agustus, mayat Livia ditemukan di Cisauk, Tangerang. Tanggal 30 Agustus siang, pelaku dibekuk. Kejahatan bermula saat Livia naik Mikrolet M 24 jurusan Slipi-Binus-Kebon Jeruk dari depan kampusnya. Di dalam mikrolet, sudah ada 3 orang pria dan sopir. Ternyata sopir dan 3 pria tersebut adalah komplotan.

Setelah masuk ke mikrolet, para pelaku merebut tas Livia yang berisi dompet dan benda-benda berharga. Karena berontak, Livia dicekik hingga tewas. Sebelum membuang jenazah Livia, 4 pria ini melampiaskan nafsu bejatnya dengan menggagahi mayat korban. Jenazah korban lalu dibuang ke parit sedalam 2 meter di Cisauk.

1 September 2011

RS (28), seorang karyawati, menunggu angkutan umum yang mengarah ke Pasar Rebo di perempatan Cilandak (Jl Ampera), Jaksel, sekitar pukul 23.00 WIB. Dia kemudian naik angkot D-02 rute Ciputat-Pondok Labu setelah mengetahui ada penumpang lainnya. Ternyata sopir dan penumpang komplotan bandit. RS diperkosa dan 2 HP-nya dirampas.

Tanggal 13 September, dia berhasil menemukan Yogi, sopir pemerkosanya di perempatan Lebakbulus setelah 12 hari ‘mengintai’. Tiga pelaku lainnya diburu.

http://berita-hot.com/daftar-kejahatan-di-angkot-tahun-2011.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar