Pages

Selasa, 23 September 2014

PR Matematika Kelas 2 SD yang Menghebohkan


Inilah PR Matematika Kelas 2 SD yang Menghebohkan. Sampai-sampai para Profesor berdebat mana yang benar. Habibi yang dibantu kakaknya, Muhammad Erfas Maulana mengerjakan PR Matematika ternyata hanya mendapat nilai 20 dari gurunya. Dari 10 soal, yang benar hanya 2 karena kebetulan angka pengali dan yang dikali sama, yaitu 4x4 dan 8x8. Ada pun angka pengali yang beda dengan angka yang dikali salah semua. Sang kakak, Erfas tidak terima dengan penilaian guru. mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Universitas Diponegoro merasa yakin dengan jawaban soal yang ditulis adiknya, karena dia membantu mengerjakan soal. Belakangan setelah bertemu dengan guru Habibi Erfas meminta maaf.

Contohnya 4+4+4+4+4+4=4x6=24. Oleh gurunya disalahkan dengan diberi keterangan harusnya 6x4.

Orang pun mengira gurunya "kejam". Killer.


Padahal aturan dari Diknas memang begitu. Jika si murid menjawab 4x6 saat Ujian Nasional, murid tersebut bisa disalahkan dan akhirnya tidak lulus Ujian Nasional. Guru sekedar mengajarkan sesuai ketentuan dari Diknas. Sesuai Kurikulum. Lebih baik gagal dalam PR daripada gagal di Ujian Nasional.

Fisikawan Yohanes Surya menjelaskan ada 6 kotak yang masing-masing berisi 4 jeruk.
Bila soal jeruk itu dibahasakan dalam operasi penjumlahan matematika, maka akan menjadi 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4. Sementara itu, 4 x 6 akan menjadi 6 + 6 + 6 + 6. Ini adalah sebuah kesepakatan dalam matematika. Persoalannya bukan benar atau salah, melainkan mana yang disepakati.

Di negara2 seperti Thailand dan Singapura pengali diletakkan di depan sehingga menjadi 6x4. Sementara di Jepang dan Kanada dipakai 4x6. Ini tergantung kesepakatan di satu negara.

Profesor astrofisika dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin mengatakan bahwa 4 x 6 dan 6 x 4 memang berbeda. Secara hasil memang sama tetapi logikanya berbeda. Menurutnya, itu adalah model matematis yang kasusnya berbeda. Karena kasusnya berbeda maka konsekuensinya bisa berbeda juga seperti yang ia tulis dalam akun Facebook-nya, Senin (22/9/2014).

Thomas menerangkan perbedaan 6 x 4 dengan 4 x 6 lewat sebuah soal cerita.

“Ahmad dan Ali harus memindahkan bata yang jumlahnya sama, 24. Karena Ahmad lebih kuat, ia membawa 6 bata sebanyak 4 kali, secara matematis ditulis 4 x 6. Tetapi, Ali yang badannya lebih kecil, hanya mampu membawa 4 bata sebanyak 6 kali, model matematisnya 6 x 4. Jadi, 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 = 6 x 4, berbeda konsepnya dengan 6 + 6 + 6 + 6 = 4 x 6, walau hasilnya sama 24,” terang Thomas.

Jika kita belajar Matriks, memang Matriks 4x6 akan beda dengan matriks 6x4.

Humas Kemendikbud, Ibnu Hamad menyatakan jawaban siswa tsb tidak salah. Dalam penerapan Kurikulum 2013 ada dua aspek penting yang menjadi penilaian guru pada murid. Yakni aspek kemampuan dan penalaran. 

"Dalam penalaran ini yang dipesankan, siswa diminta membuat jawaban untuk mencari pemecahan masalah tidak hanya satu jawaban," kata Ibnu saat dihubungi merdeka.com, Senin (22/9).

Dalam kasus siswa kelas 2 di atas, guru memberikan soal 4+4+4+4+4+4=x=... Dalam hal itu, siswa berhak menjawab sesuai penalarannya yang dia rasa mendekati jawaban yang dimaksud.

Dua Profesor Ternama Berdebat soal 4+4+4+4+4+4=4X6 atau 6X4
Pekerjaan rumah Matematika milik anak kelas II SD di Semarang membuat dua profesor berdebat.  Prof Iwan Pranoto, dosen Matematika ITB, mengomentari penjelasan profesor fisika, Prof. Yohanes Surya.
Melihat penjelasan Yohanes Surya, Iwan Pranoto pun berkomentar. Seperti diberitakan sebelumnya pula, Iwan mengatakan bahwa 4x6 dan 6x4 sebenarnya sama saja. Jawaban bahwa 4+4+4+4+4+4 = 4x6 tidak bisa serta-merta disalahkan.
Mengomentari Yohanes Surya, Iwan mengatakan lewat Twitter pada Selasa (23/9/2014), "Itu ilmu alam, bukan matematika jadinya. Di ilmu alam, kita mengamati alam, lalu berteori. Di matematika, kita berteori dan bernalar dengannya, menjelajah berbagai inferensinya."

Dari saya sendiri sih bahasa Indonesia itu memakai pola DM. Diterangkan+Menerangkan. Artinya benda yang diterangkan ada di depan. Jika dalam bahasa Inggris memakai pola MD misalnya Red House (Merah Rumah), dalam bahasa Indonesia jadi Rumah Merah. Jadi untuk 4+4+4+4+4+4 lebih enak ditulis 4x6 yang artinya angka 4 tsb ada 6. Karena yang diterangkan itu adalah angka 4. Bukan 6.

Dari sifat Komutatif Perkalian Matematika, jika mencari hasil perkalian lebih nyaman mencari jalan yang paling mudah. Misalnya 1000 x 2. Daripada kita menulis 2+2+2... sampai 1000x, lebih nyaman kita menulis 1000+1000. Yang penting hasilnya benar...

Sumber:
http://www.tribunnews.com/nasional/2014/09/23/penjelasan-sederhana-6-x-4-atau-4-x-6-dari-yohanes-surya

http://www.merdeka.com/peristiwa/kemendikbud-jawaban-siswa-di-pr-matematika-tidak-salah.html

http://www.tribunnews.com/nasional/2014/09/23/dua-profesor-ternama-berdebat-soal-4444444x6-atau-6x4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar