Selasa, 14 Oktober 2014

Jurang Antara Kaya dan Miskin Makin Melebar



Jurang Antara Kaya dan Miskin Makin Melebar.
Menurut laporan Credit Suisse, jurang antara kaya dan miskin makin melebar. Separuh warga dunia termiskin hanya dapat kurang dari 1% uang yang ada. Sementara 1% warga terkaya menguasai 50% kekayaan yang ada.
The Global Wealth Report menaksir jumlah harta di dunia total mencapai US$263 trilyun (Rp. 3.212 Trilyun) di tahun 2014. Dengan jumlah penduduk dunia 7,125 milyar, berarti sekitar 3,6 milyar orang hanya mendapat penghasilan Rp 740 ribu/bulan. 1 keluarga dengan 2 anak (4 orang) sekitar Rp 2,8 juta/bulan. Artinya mayoritas rakyat Indonesia yang penghasilan keluarganya kurang dari Rp 2 juta/bulan masuk golongan fakir miskin.


Dalam Islam ada berbagai zakat yang nilainya berkisar antara 2,5% hingga 20% yang diprioritaskan untuk fakir miskin. Jika diterapkan, minimal fakir miskin dapat 5% kekayaan ketimbang 1% seperti sekarang.

“…Harta jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu..” [Al Hasyr:7]

Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2009/03/31/sistem-ekonomi-islam-yang-pro-rakyat/

Sepertinya CSR atau pun "donasi" yang diberikan sebagian kecil orang kaya tidak berpengaruh banyak dalam mengatasi kesenjangan antara si kaya dan si miskin.

Jutaan hektar tanah yang dulu dimiliki para petani/pekebun sekarang dikuasai oleh segelintir pengusaha perkebunan swasta. Jadi para petani dan pekebun tidak memiliki sawah / kebun lagi. Lagu "Pamanku dari Desa" yang punya kebun 
Report: Richest 1% Holds Nearly Half of the World’s Wealth

A new Credit Suisse report finds the gap between rich and poor widening on a global scale

The world not only surpassed a new milestone of wealth creation in 2014, but the richest 1% now own nearly half of the planet’s wealth, according to a new Credit Suisse report published Tuesday.

The Global Wealth Report estimated that the world’s combined wealth reached $263 trillion in 2014, a $20.1 trillion increase over the previous year.
http://time.com/3506333/global-wealth-business-money/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar