Jumat, 12 September 2014
Posisi Silang Indonesia dan Pengaruhnya
Kamis, 28 Agustus 2014
Jam Sekolah Anak Sebaiknya Senin-Jum'at dan Jam 6:30-12:30
Ahok setuju sekolah anak2 dari Senin-Jum'at sehingga ada waktu buat keluarga di hari Sabtu dan Minggu. Ini bagus. Yang saya kurang setuju adalah jam pelajaran yang diajukan Ahok yaitu jam 6:30-14:00. Padahal sebelumnya anak-anak belajar dari jam 6:30-12:00. Artinya setiap hari ada tambahan 2 jam pelajaran sehingga dalam 5 hari ada 10 jam pelajaran tambahan. Padahal seharusnya maksimal 5,5 jam pelajaran saja.
Selasa, 26 Agustus 2014
PR Kuis Matematika
Minggu, 10 Agustus 2014
Pelajaran Sekolah Tambah Berat dan Membosankan?
Senin, 02 Desember 2013
Tabel Perkalian 1 Sampai 10
Buat yang punya anak-anak yang masih SD, inilah Tabel Perkalian 1 Sampai 10. Gambar bisa dicopy paste ke word atau pengolah kata lainnya untuk kemudian dicetak (print).
Untuk memperbesar, klik gambar di atas 2x.
Rabu, 02 Desember 2009
UAN Perlu Tapi Jangan Menentukan Kelulusan
Saat ini banyak orang berbeda pendapat tentang UAN (Ujian Akhir Nasional). Ada yang setuju UAN harus dilakukan dan menentukan kelulusan. Ada juga yang bilang tidak perlu sama sekali. Ada juga yang berdiri di tengah dengan mengatakan UAN perlu untuk standarisasi kualitas pendidikan, tapi jangan dipakai sebagai alat untuk menentukan kelulusan. Apalagi pemerintah saat ini belum mampu menstandarisasi kualitas pendidikan mulai dari bangunan fisik sekolah, buku teks, hingga pendidikan guru (ada yang setara SMA sementara di sekolah lain ada yang S1).
Selasa, 12 Agustus 2008
Penghematan/Efisiensi Laboratorium Komputer dan Bahasa di Sekolah dengan NComputing
Saat ini banyak sekolah-sekolah yang menggunakan laboratorium komputer dan bahkan juga laboratorium bahasa agar proses belajarnya lebih efektif.
Meski sekolah-sekolah yang menggunakan laboratorium komputer dan bahasa umumnya mempunyai dana yang cukup besar, tapi banyak juga yang keuangannya pas-pasan. Sehingga biaya operasional yang besar dirasa cukup berat. Sebagai contoh jika di laboratorium ada 20 komputer di mana masing-masing komputer mengkonsumsi listrik sekitar 270 watt (CPU 200 watt dan monitor 70 watt), maka seluruh komputer tersebut mengkonsumsi listrik 5400 watt.
Senin, 28 Juli 2008
Olimpiade Sains Dunia: Pelajar Indonesia Raih Medali Emas
Umumnya 95% lebih dari karyawan perusahaan MNC yang ada di Indonesia adalah putra-putri Indonesia. Pekerja di sektor gas Indonesia juga banyak ditarik oleh perusahaan gas Qatar: Qatargas. Para pelajar Indonesia Indonesia juga meraih medali emas dalam Olimpiade Sains dunia untuk Kimia dan Fisika. Begitu pula medali perak dan perunggu.
Ini merupakan satu tanda bahwa Indonesia bisa mandiri mengelola kekayaan alamnya sendiri. Tinggal bagaimana bangsa Indonesia memilih pemimpin yang mampu memimpin Indonesia jadi bangsa yang mandiri.
OLIMPIADE SAINS
Pelajar Indonesia Raih Medali Emas
Selasa, 15 Juli 2008
Biaya Sekolah yang Mahal - Uang Buku Rp 1 Juta/Semester
Biaya masuk SD cukup memberatkan bagi orang tua yang penghasilannya pas-pasan. Sebagai contoh anak saya yang masuk SD Swasta dengan level menengah harus membayar uang masuk sekitar Rp 1 juta. Ini ditambah lagi uang buku sebesar Rp 700 ribu/tahun di mana sekolah mendapat komisi 30% dari penerbit buku. Jadi total Rp 1,8 juta lebih dengan uang iuran bulanan Rp 130 ribu.
Kalau di sekolah swasta yang elit tentu lebih mahal lagi. Di SD Negeri ada yang gratis, namun ada informasi yang menyatakan SD Percontohan yang katanya gratis tapi harus bayar uang masuk Rp 500 ribu dan uang buku Rp 400 ribu/tahun. Jadi setahunnya untuk uang masuk dan uang buku Rp 900 ribu. Ini belum biaya lain-lain.
Uang sebesar itu tentu sulit dipenuhi bahkan bagi seorang wajib pajak yang penghasilannya Rp 2 juta/bulan.
Selasa, 27 Mei 2008
Universitas Mana yang Baik dan Murah?
Dengan program Privatisasi/Swastanisasi Perguruan Tinggi Negeri, jika dulu untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri cukup murah (tahun 1998 uang masuk dan semester sekitar Rp 200 ribu), maka sekarang uang masuknya saja bisa mencapai Rp 5-25 juta. Belum uang semester yang bisa mencapai Rp 7,5 juta. Jadi jika anda kuliah S1 selama 4 tahun, anda bisa mengeluarkan sampai Rp 85 juta. Jika anda punya 4 anak yang kuliah, biaya kuliah anak anda total Rp 180 juta. Cukup buat modal bikin perusahaan! Bahkan di Kompas disebut biaya masuk PTN sampai Rp 100 juta.
Lalu bisakah orang miskin kuliah? Ada fasilitas beasiswa (penuh atau sebagian) dengan syarat memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu dari RT/RW dan diutamakan dari Keluarga Miskin. Tapi jika anda merasa sebagai calon pemimpin dan punya harga diri mungkin hal itu kurang menarik.
Selasa, 11 Maret 2008
Agar Sekolah Terjangkau oleh Rakyat Kecil
Saat ini biaya pendidikan begitu tinggi sehingga banyak anak yang tidak sekolah. Untuk masuk ke SMU Negeri uang masuk mencapai Rp 3-7 juta dan SPP antara Rp 100.000-500.000.
Jumlah pelajar dari SD hingga Mahasiswa di Indonesia sekitar 50 juta orang. Dengan anggaran pendidikan sekitar Rp 44,1 trilyun, per siswa mendapat sekitar Rp 73 ribu/bulan. Seharusnya bantuan tersebut cukup untuk membuat pendidikan di Indonesia jadi terjangkau karena jika 1 kelas ada 40 siswa, maka sebulannya terkumpul Rp 2,9 juta. Ini cukup untuk menggaji 1 guru yang gajinya berkisar Rp 1-2 juta per bulan (jika tak ada kebocoran).
Seandainya itu tidak mencukupi, maka perlu dibuat agar sekolah biayanya bisa seefisien mungkin. Saya akan mencoba menjelaskan pengalaman baik di SD dulu yang mungkin bisa diterapkan kembali agar sekolah bisa lebih terjangkau oleh rakyat kecil.
Senin, 25 Februari 2008
Anak SD Bunuh Diri Karena Lapar
Baru-baru ini saya membaca tulisan anjuran kaya dari seorang ustad yang terkenal. Di antaranya ustad tersebut beralasan dengan jadi kaya kita bisa hidup enak, makan makanan yang enak, mobil mewah, bahkan pesawat jet pribadi.
Di sisi lain banyak rakyat di negara kita yang bunuh diri karena miskin (lihat www.infoindonesia.wordpress.com). Seharusnya niat kita mencari rezeki adalah untuk membayar zakat dan membantu orang miskin dengan tetap hidup sederhana. Bukan niat jadi kaya agar bisa hidup mewah dan bermegah-megahan seperti digambarkan surat At Takatsuur.
Minggu, 27 Januari 2008
Di Zaman Pak Harto, Kita Tak Pernah Antre Beli Minyak..
Haji Muhammad Soeharto telah meninggal. Kematiannya cukup kontroversial. Ada yang menghujat, ada juga yang memujinya. Terlebih dengan berbagai kasus korupsi para kroni-nya yang hingga kini belum tuntas. Memang banyak kebijakan yang kurang baik seperti kekerasan yang dipakai pada warga Tanjung Priok atau penggusuran tanah serta kasus korupsi KLBI/BLBI yang merugikan negara hingga sekitar Rp 640 trilyun.
Meski demikian kita harus berpikir jernih dan adil dengan menghargai jasa dan prestasinya. Apalagi dibanding dengan pemerintahan yang ada sekarang. Ada juga kebijakan Soeharto yang bagus dan layak dilanjutkan sampai sekarang seperti terjangkaunya biaya pendidikan dari SD hingga PTN, Transmigrasi, Produksi BBM yang lebih tinggi dari sekarang, dan sebagainya.
Jika kita hanya menyoroti keburukannya saja tapi tidak memperhatikan kebaikan yang telah dilakukan, maka kita akan kehilangan contoh yang baik sehingga keadaan justru lebih buruk untuk kasus-kasus tertentu..
Sebagai contoh berita dari www.riauinfo.com menyebutkan bahwa sebagian warga berkata: "Di Zaman Pak Harto, Kita Tak Pernah Antre Beli Minyak..." Yang lain berkomentar: ” kenaikan harga tidak pernah drastis seperti sekarang”.
Kamis, 22 November 2007
SMU Mana yang Banyak Preman dan Sering Tawuran?
Ketika kerja di daerah Blok M dan sholat jum'at di Mall Blok M Plaza yang berada di samping satu sekolah, hampir tiap Jum'at sekolah yang di samping itu tawuran terus. Hebatnya tawuran sering berlangsung justru saat orang lagi sholat. Suara ribut terdengar hingga ke lantai atas di tempat orang sholat.
Jumat, 16 November 2007
Anak SD Bunuh Diri Karena Tak Mampu Bayar SPP
Janji pendidikan murah atau gratis bagi yang tidak mampu, tak pernah terlaksana, atau tak bisa dinikmati oleh seluruh rakyat miskin. Akibatnya, banyak anak SD dan juga orang tua yang bunuh diri karena tak mampu membayar SPP.
Inilah akibat privatisasi pendidikan yang kebablasan. Semua harus mendatangkan uang, tak peduli rakyat miskin bunuh diri karenanya.