Tampilkan postingan dengan label Angkutan Umum. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Angkutan Umum. Tampilkan semua postingan

Senin, 30 September 2013

Pelarangan Mobil Murah dan Kurangnya Angkutan Umum

Macet itu karena pemakaian Jalan per orang tinggi. Misalnya rumah di bogor kantor di jakarta. 1 orang pakai jalan sepanjang 100 km pp setiap hari. Kalau diatur perumahan dan perkantoran hingga 1 orang cukup naik mobil 1 km pp setiap hari, niscaya tidak akan macet. Jumlah mobil yg melintas 1 jalan jadi berkurang 1/100 nya. 

Jadi tolong pakai cara lain tanpa harus melarang2 orang pakai mobil. Coba mulai dari diri sendiri terutama para pejabat yg melarang mobil untuk tidak pakai mobil. Coba naik mobil bis yang jumlahnya sekarang malah berkurang. 

Contoh bis 921, 107 (Blok M-KP Melayu), dan 57 (Blok M - Pulo Gadung) yang total kapasitasnya sekitar 30 ribu orang/hari malah tidak beroperasi lagi sekarang. Akibatnya ada penumpang yang biasanya cuma 1 x jalan, sekarang nyambung hingga 3x karena harus turun di Mampang. Otomatis biaya transportasi naik dari Rp 6000/hari pp jadi Rp 18.000/hari. Sebulan pengeluaran bertambah sebesar Rp 360 ribu!

Rabu, 11 September 2013

Buruknya Angkutan Umum di Jakarta

Pagi ini menunggu Bis 57 (Pulo Gadung - Blok M) dari jam 7 hingga jam 8 pagi ternyata tidak ada yang lewat juga. Sebaliknya Bis AC 117 (Pulo Gadung - Poris) yang tarifnya katanya Rp 18.000 lewat sampai 3x.
Terpaksa saya naik dulu ke UKI untuk kemudian nyambung dengan Bis 45 dan sampai di kantor jam 9:30.
Dengan angkutan umum seburuk itu, pantas saja anak-anak orang kaya seperti anaknya Ahmad Dhani dan Hatta Radjasa memilih naik mobil sendiri meski akhirnya menabrak orang hingga mati. Sementara anak2 golongan menengah ke bawah cukup naik sepeda motor. Angkutan umum kita memang tidak nyaman dan tidak bisa diandalkan.