Jumat, 21 November 2014

Nasionalisasi Perusahaan Minyak Asing oleh Soekarno


Nasionalisasi Perusahaan Minyak Asing oleh Soekarno.
Pada tahun 1962, Bung Karno membeli pabrik minyak Cepu dari Shell Belanda.
Sekarang kok mundur ya?
Dan beli perusahaan minyak itu tidak mahal2 amat. Hugo Chavez presiden Venezuela membeli perusahaan minyak Exxon dengan semi memaksa, oleh lembaga Arbitrase Internasional hanya disuruh membayar kurang dari US$ 1 milyar (Rp 12 Trilyun). Padahal dengan hasil minyak Venezuela, kurang dari 1 bulan sudah terbayar. Sisanya pemerintah Venezuela tinggal menikmati keuntungan saja.
Kalau sekarang, Indonesia dengan APBN lebih dari RP 2000 trilyun seolah2 tidak punya uang sehingga harus mengemis2 pada Investor Asing. Lucu sekali... :)

M Arief Pranoto
Era tahun 62-an dulu, ketika 'masih miskin' saja Indonesia sudah mampu membeli Cepu, bagaimana kini ---- "Beli atau Terbeli?" Jawabannya: TERBELI. Biang keladinya, tak lain dan tak bukan akibat diterapkannya skema ekonomi neoliberalisme dan menyingkirkan ekonomi kerakyatan (ideologi) bangsa, sehingga tanpa disadari justru kita menciptakan sendiri neokolonialisme dalam mantra (skema) 'investasi asing'. Lalu kita pun, berlomba-lomba menyanyikan dengan sepenuh hati!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar