Selasa, 18 Desember 2007

Tips Naik Taksi yang Aman dan Murah

Menurut pengalaman saya, Taxi yang bagus saat ini adalah Putra, Express Taxi, Mega Kosti, dan Blue Bird. Kalau Putra, Express, dan Mega Kosti selain bagus juga murah harganya. Kalau Blue Bird agak mahal. Sekitar 1,5 kali lipat Taxi di atas.


Mengapa Putra, Express, dan Mega Kosti bagus? Karena supirnya memang diseleksi dengan ketat sehingga mertua dan orang tua mereka juga diwawancara ketika tes masuk. Sebagai imbalan, dalam waktu 4-5 tahun mobil taxi yang mereka kendarai jadi milik mereka, padahal setoran mereka di bawah taxi lainnya. Oleh karena itu supir-supirnya jadi lebih bertanggung-jawab.


Selain taksi di atas, Indah Family, Family Taxi, dan juga Primajasa yang saya naiki juga tidak neko-neko.


Memilih Taxi harus berhati-hati. Sebab banyak supir Taxi yang curang seperti memasang Argo Kuda atau memutar-mutar rute kendaraan hingga jauh dan mahal harganya.


Sebagai contoh, ada seorang supir Taxi yang mengajak saya lewat masjid Sunda Kelapa. Padahal kita dari Blok M dan ingin ke Otista III. Ini artinya kita harus melewati Otista III, kemudian setelah itu balik lagi. Untung saja saya tahu jalan dan juga seorang pria yang berwibawa sehingga bisa memaksa supir tersebut untuk lewat jalan Gatot Subroto.


Ibu dan keponakan saya, tanggal 9 Agustus 2009 kemarin dari Otista ke masjid Cut Mutia naik taksi "CEL" (nama disingkat) yang katanya tarif bawah, ternyata diputar-putar lewat Cassablanca hingga akhirnya argonya mencapai Rp 40.000. Padahal normalnya hanya Rp 25 ribu saja. Pulangnya naik Blue Bird malah lebih murah.


Adakalanya jika penumpangnya wanita, supir Taxi ini bisa memaksa. Bahkan ada yang merampok dan memperkosa penumpangnya.


Kalau anda berada di terminal bis atau stasiun KA, lebih baik anda naik angkot sejauh 2-3 km kemudian baru naik Taxi dari tempat tersebut. Sebab biasanya Taxi yang ada di terminal bis/stasiun memakai argo kuda. Sebagai contoh saya dan teman pernah naik taxi dari terminal bis Kampung Rambutan, argonya cepat sekali berubah dan tarifnya di luar kewajaran.


Silahkan baca juga:


http://infoindonesia.wordpress.com/2008/02/18/perampokan-dan-perkosaan-di-taxi/

Berikut tips naik taksi yang aman dari Vivanews.com:

1. Pesan taksi melalui telepon, dengan demikian ada catatan pesanan di perusahaan taksi. Nomor telpon Express Taksi: 021-57990707, Blue Bird: 7917-1234, Putra: 7817771.
2. Pilih armada taksi yang memiliki nomor pemesanan serta layanan pengaduan. Hal ini untuk memastikan kredibilitas taksi dan mempermudah untuk melakukan pengaduan.

3. Mencari atau memesan armada taksi langsung ke pangkalan resminya, misalnya hotel atau pusat perbelanjaan.

4. Bila terpaksa mencari taksi di jalan, sebaiknya memilih armada taksi yang sudah dikenal. Jangan menyetop taksi hanya karena melihat warnanya saja. Lihat dengan seksama logo dan warna perusahaan.

5.Pastikan menunggu di tempat pemberhentian yang aman, ramai dan berpenerangan baik jika menunggu taksi di malam hari. Hindari membawa barang berharga, uang dalam jumlah banyak, perhiasan, kartu ATM, laptop yang menarik orang berbuat jahat. Jika terpaksa ajaklah dua rekan Anda dalam satu taksi yang sama.

6. Perhatikan dan catat ciri khas armada taksi, seperti nomor lambung samping, pelat nomor dan nama perusahaan.

7. Setelah masuk, perhatikan apakah di dalam taksi terdapat ciri-ciri khas taksi pada umumnya, misalnya handle pintu, central lock, pemutar kaca jendela dan lain-lain.

8. Pastikan foto di kartu pengenal pengemudi sama dengan wajah pengemudinya. Catat nomor lambung dan nama pengemudi. Periksa apakah stiker nomor lambung yang tertera di dalam sama dengan nomor lambung di luar.

9. Bila naik taksi dari tempat kerja, minta petugas keamanan kantor Anda mencatat jenis dan nomor lambung taksi.

10. Bila menyetop di jalan, informasikan kepada teman atau saudara, jenis taksi yang digunakan beserta nomor lambungnya.

11. Bila pengemudi menjalankan taksi secara ugal-ugalan atau mengebut, harus diperingatkan atau bahkan kita adukan ke perusahaan taksi tersebut.

12. Pada saat turun, agar memeriksa semua barang bawaan dan jangan sampai ada yang tertinggal dan terjatuh di lantai taksi.

http://metro.vivanews.com/news/read/5594-tips_aman_naik_taksi

Pengalaman Buruk Naik Taksi oleh beberapa pengguna Internet.



Saya pribadi pernah kehilangan Handphone di Taksi ”KT” dan meski sudah menelpon kantornya dan menyebut nama supirnya tetap tidak dikembalikan.



Istri saya tanggal 25 September juga naik taksi ”KT” dan ketika barangnya ketinggalan di mobil, supir taksi tersebut tidak mau berhenti meski istri saya sudah teriak-teriak.



Untung saja rumah mertua istri saya di jalan yang sempit dan ramai. Akhirnya setelah para penduduk mengepung taksi tersebut, baru mau berhenti dan barang kembali.



Kelihatannya pengurus Taksi ”KT” harus selektif dalam memilih sopir agar bukan preman, pencuri, atau perampok yang jadi supirnya. Polisi juga harus aktif untuk memeriksa apakah ada argo kuda, dsb.



SOPIR Koperasi Taksi (Hijau Oranye) YANG KURANG AJARRR!!!



Mimi


Tue, 02 May 2006 21:02:28 -0700


Pagi ini, Senin (1 Mei '06) jam 8 kurang, gue dan adek gue (kita berdua cewe), naik taksi di daerah Rawa Belong, Palmerah. Kita berhentikanlah taksi Kotas (Koperasi Taksi)  yang lewat, despite image Kotas yang tidak begitu bagus selama ini, tapi gue BELUM pernah mendapatkan masalah apa pun dengan Kosti, sampai pada hari ini. Nomer taksinya B323, nama sopirnya Warto. Tiba-tiba sopir nya turun gitu, kayaknya mo nonjok gue. Tapi ketahan ama adek gue. Trus dia teriak-teriak "JANGAN BANTING PINTU!!!" trus adek gue sampe ditonjok di tulang pipi kirinya. Pas adek gue nahan-nahan sopir yang mo nabok gue itu, sempet-sempet nya dia nendang kaki gue kenceng banget.


http://www.mail-archive.com/kissmiss@googlegroups.com/msg00576.html



Kakak-ku Dirampok di Koperasi Taksi


Submitted by LiSan on Thu, 10/25/2007 - 13:26.


Kejadian ini menimpa kakak saya pada malam hari 24 Oktober 2007. Saat itu kakak saya baru saja pulang dari rumah nasabah di daerah Kota Bambu. Lalu ia pergi mencari taksi dan kemudian mendapatkan taksi Koperasi Taksi (Kotas) dan minta diantar ke Pademangan.


...


Waktu di depan Hotel Milenium tiba-tiba taksinya belok ke Jl Abdul Muis dan sesudah Dispenda dekat lampu merah naik satu orang berkulit hitam dari pintu depan. Ternyata walaupun sudah dikunci tetap bisa dibuka. Orang tersebut begitu masuk langsung pindah ke tempat duduk belakang dan langsung memegang tangan kakak saya dan diancam.



Singkat kata dompet dan handphone kakak saya diambil sepanjang perjalanan ke Jl Suryopranoto. Lalu naik satu orang lagi. Kemudian berhenti di ATM BCA dekat RS Tarakan. Kakak saya dipaksa untuk memberikan nomor PIN dan orang yang terakhir naik itu pergi ke ATM.


http://lisan.gudangbaca.com/ceritaku/kakak-ku_dirampok_di_koperasi_taksi



(Share) Hati-Hati Naik Koperasi Taksi!!


cleopatra


27th February 2009, 19:59


Detikers, pengalaman ini baru aja fresh from the oven..dialami sepupuku (cewek) hari ini, 27 Februari 2009.



Berikut kronologisnya:



Sepupuku baru aja mampir ke kantor temannya di area Jalan Proklamasi, karena ada keperluan sejenak. Nah, kebetulan dia gak bawa mobil hari ini, dan minta tolong kepada sekuriti kantor tersebut untuk memanggilkan taksi Blue Bird. Berhubung jam sudah menjelang sore, (jam pulang kantor), maka pak sekuriti memanggilkan taksi Koperasi (warna hijau-orange) untuk sepupuku ini. –Maaf tidak ada foto, karena yang bersangkutan udah keburu panik dan nggak terpikir mau motret taksi tersebut--.



Sepupuku sempat urung, karena sudah banyak mendengar kisah tentang reputasi buruk taksi ini, namun karena sudah terlanjur dipanggilkan pak satpam, dan taksi tersebut sudah nongkrong di pelataran kantor temannya (masuk ke dalam), maka sepupuku merasa nggak enak pada si pak sekuriti. Kemudian si bapak bilang “Taksi ini adanya, Non..nggak papa kan? Aman kok, gak usah takut”.



Sepupuku kemudian memberi tahu tujuan “Plaza Semanggi ya,”. Pengemudi kemudian mengarahkan kendaraan ke wilayah Manggarai. Dari Manggarai, pengemudi mengusulkan “Bagaimana kalau lewat Pancoran saja, karena Sudirman sangat macet.” Sepupuku mengiyakan, karena masih berpikir positif, mungkin si pengemudi memang mengetahui jalur alternatif yang lebih baik.



Berhubung udara di taksi sangat pengap, oksigen juga sedikit (bahaya banget kan!!) sepupuku merasa pening & mengantuk (ini sangat berbahaya!! Disebabkan Freon AC tidak berfungsi sehingga kadar racun dalam udara terhirup, dan mengakibatkan kantuk serta pusing—) sementara kondisi lalu lintas sangat macet.



Akibat tertidur sejenak, saat terbangun, sepupuku sudah berada tepat di depan gedung MPR. Tujuan utama yaitu Plaza Semanggi bahkan sudah terlewati. Aku sempat marah pada sepupuku mendengar keteledoran ini (karena sangat membahayakan), tapi dia mengatakan sempat tertidur karena rasa kantuk dan pusing tak terhindarkan akibat kondisi dalam taksi yang pengap dan panas. (Apakah ini disengaja? Atau ada kemungkinan ilmu gendam mulai beraksi?) Saat melihat argo, angka sudah mencapai Rp 67.500 dan sepupuku mulai panik dan bertanya pada pengemudi, kenapa melewati Semanggi?


Bukankah sudah dikatakan, tujuan adalah Plaza Semanggi? Pengemudi kemudian menjawab singkat “Nggak tahu jalan, Mbak”. Sepupuku bilang dengan kesal “Saya sudah 1 jam lebih di sini mutar-mutar saja nggak sampai Semanggi, saya turun di sini saja. Kalo nggak tahu jalan, ngomong dari awal dong, bang!! Argo juga sudah terlalu mahal, saya nggak ada uang segitu.”


Pengemudi cuma mengulang-ulang jawaban "Maap, gak tau jalan"



http://forum.detik.com/archive/index.php/t-89338.html



[Friendster-Club] (Info/Share) Sopir KoTas (Hijau & Oranye) Minta Maaf


Ya udahlah menurut gue, case-closed aja. Toh sopirnya juga sudah minta maaf.. Kita juga udah maafin. Semoga menjadi pelajaran bagi dia di kemudian hari, juga jadi pelajaran bagi gue & adek gue, juga orang lain di luar sana..


http://www.mail-archive.com/friendster-club@yahoogroups.com/msg03031.html

1 komentar: