Rabu, 20 November 2013

Setiap Orang Punya Keahlian Masing-masing


“Everybody is a genius. But if you judge a fish by its ability to climb a tree, it will live its whole life believing that it is stupid.” Albert Einsten

Setiap orang punya keahlian berbeda. Jadi tidak bisa kita menganggap seseorang tidak ahli / tidak pintar hanya karena dia tidak ahli pada sesuatu yang bukan bidangnya.
Kita tidak bisa mengharap Christian Ronaldo yang jago bermain bola untuk pintar bernyanyi seperti Justin Bieber. Demikian pula sebaliknya. Tidak bisa juga mengharap Albert Einstein yang pakar Fisika untuk mengoperasi pasien penyakit jantung.
Setiap orang punya keahlian. Punya manfaat meski mungkin bagi kita cacat. Pepatah Minang:

Nan buto pahambuih lasuang (orang buta untuk meniup lesung yaitu tempat menumbuk padi)”. Nan pakak palapeh badie (orang tuli untuk melepas bedil atau meriam), Nan lumpuah pengajuik ayam (orang lumpuh untuk penghalau ayam)”. 

Orang tuli cocok dijadikan penembak bedil/meriam yang suaranya memekakkan. Orang lumpuh pun bermanfaat untuk mengusir ayam.

Nabi Muhammad SAW juga memanfaatkan para sahabat sesuai dengan keahliannya. Bilal yang suaranya keras dan merdu jadi Muazin. Demikian pula Abdullah bin Ummi Maktum yang buta. Abu Bakar, Umar, Usman, dan Abdurrahman bin 'Auf yang kaya jadi donatur jihad selain juga turut berjihad. Hasan Bin Tsabit jadi penyair yang melawan propaganda kaum kafir. Bahkan Abu Hurairah yang tuna wisma dan tinggal di teras masjid (Ahli Suffah) pun akhirnya jadi penyebar hadits Nabi yang terbanyak.

Masing-masing orang punya keahlian tersendiri. Tidak bisa kita memaksa ikan untuk memanjat pohon atau kucing untuk menyelam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar