Sabtu, 05 April 2014

Jawaban Megawati Soal Jual Indosat dan Telkom


Hak Jawab Megawati soal menjual Indosat.
Seperti jual ginjal untuk makan sehari2. Tidak kreatif... :)
APBN Indonesia 2002 Rp 344 trilyun (Depkeu).
Penjualan Indosat sebesar US$ 627 juta (kurs saat itu jadi sekitar Rp 5,7 trilyun) cuma 1,6% saja. Tidak signifikan. Artinya jika Indonesia mau hemat dikit, bisa.
Apalagi tahun 2002 ternyata dana yg tak habis terpakai di APBD Rp 22 trilyun:
http://poskotanews.com/2014/01/14/apbn-mengendap-capai-rp109-triliun/
Dan penyimpangan APBN 2002 menurut BPK Rp 69 trilyun:
BPK Temukan Penyimpangan Rp 69 Triliun Dalam APBN 2002
http://www.tempo.co/read/news/2003/02/25/0563801/BPK-Temukan-Penyimpangan-Rp-69-Triliun-Dalam-APBN-2002
Artinya Penjualan Indosat, Telkom, dsb akhirnya menguntungkan BUMN Singapura, Temasek, yg menguasai saham Indosat dan Telkom.
Wilayah Udara / Frekuensi Indonesia dimiliki Singapura.
Segala data komunikasi, internet, perbankan, dsb dikuasai Singapura. Artinya Singapura dapat mengetahuinya tanpa capek2 menyadap lagi.
Indonesia Hebat?
Ini beberapa jawaban Megawati:

Megawati Menjawab – Jual Indosat
1.) Ketika Indosat dijual, adakah  rumah yang layak untuk TNI – Polri? #TanyaMega
2.) Adakah yang menghitung berapa unit pesawat tempur yang bisa / layak terbang untuk jaga udara NKRI? #TanyaMega
3.) Adakah yang menghitung berapa kapal perang KRI yang laik berlayar?… #TanyaMegahttp://vensca81.wordpress.com/2014/04/04/megawati-menjawab-jual-indosat/

Jawab:
1. Memangnya zaman Soeharto, Habibie, dan Gus Dur anggota TNI dan Polri tidak punya rumah layak dan di zaman Mega baru punya? Kebetulan dari tahun 1973 hingga sekarang saya tinggal di Komplek Angkatan Darat. Jadi paham kalau rumah tentara itu layak. Sementara teman ada yang di komplek Polri dekat Kampung Melayu.

2. Memangnya di zaman Soeharto tidak ada pesawat tempur yang cukup? Jumlahnya cukup sehingga Indonesia di zaman Soeharto disegani oleh negara2 tetangga. Lengsernya Soeharto tahun 1998 dengan saat Mega menjual Indosat di tahun 2002 itu cuma 4 tahun. Tidak mungkin dalam 4 tahun itu pesawat langsung berkarat dan tak bisa terbang lagi. Wong mobil Kijang bapak saya yang tahun 1993 hingga sekarang saja (21 tahun masih bisa jalan).

3. Jawabannya sama dgn nomor 2.

Mengawati menjual banyak BUMN2 dan gas murah ke Cina hanya dalam tempo 3 tahun. Penerusnya Jokowi membela kebijakan Mega yang menjual aset2 negara. Jokowi membeli 1000 bis Cina seharga @ Rp 3,8 milyar yang ternyata karatan padahal Bis INKA cuma Rp 3,7 milyar. Sebelumnya Jokowi ingin beli 4000 bis namun tak disetujui DPRD Jakarta. Jokowi juga ingin membeli Monorail Cina padahal INKA bisa bikin monorail. Jadi Mega dan Jokowi itu setali tiga uang.

Menjual BUMN2 yang menguntungkan dan penting seperti Indosat dan Telkom adalah seperti menjual angsa yang bertelur emas. Dia tidak akan bisa menikmati lagi keuntungan dari BUMN2 tsb. Temasek yang menikmatinya.

APBN Mengendap Capai Rp109 Triliun
Mengutip data Kemenkeu, Harry mengatakan, dana daerah yang mengendap hingga akhir tahun anggaran 2013 mencapai angka fantastis Rp109 triliun. Angka ini meningkat Rp 10 triliun dari akhir tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp99,24 triliun. Bahkan melonjak signifikan dari Rp22,18 triliun pada akhir tahun 2002.
http://poskotanews.com/2014/01/14/apbn-mengendap-capai-rp109-triliun/

25 Juta Dollar AS Hasil Penjualan, Indosat Masih di “Escrow Account”
6 Januari 2003
Dijelaskan, total hasil penjualan saham Indosat dengan harga per saham Rp 12.950 tersebut, sebanyak 627.353.856,14 dollar AS. Dari total penjualan tersebut, jumlah yang harus disetorkan ke kas negara adalah 608.413.898,31 dollar AS, yaitu setelah dikurangi biaya transaksi sebesar 18.939.987,83 dollar AS. Saat ini yang sudah disetor ke kas negara sebanyak 583.413.898,31 dollar AS.
http://www.bumn.go.id/22169/publikasi/berita/25-juta-dollar-as-hasil-penjualan-indosat-masih-di-escrow-account/

http://vensca81.wordpress.com/2014/04/04/megawati-menjawab-jual-indosat/

APBN 2002:
http://www.perpustakaan.depkeu.go.id/FOLDERDOKUMEN/Th.%202002.pdf

7 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. itu lah nenek mega..jago ngles...ungkap semua kasus nya, jangan sok suci aja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cocok jadi supir bajajnya tukang meubel....

      Hapus
  3. MEGA mendung,gk mau disalahin,ORBA hanya dibuat jadi tabeng kebohongan ternyata lebih parah,tak bisa membangun malah melelang.

    BalasHapus
  4. Sama kaya jokowi.....klo ada masalah dia myalahin orang lain untuk nutupi borok dia......

    BalasHapus
  5. Waduh ...makin terang benderang nih

    BalasHapus