Nggak salah Jokowi mau beli Drone dengan harga Rp 4,3 Trilyun per Unit?
Itu sih markup lagi namanya sebagaimana Bis CIna seharga Rp 1 Milyar yang dimarkup jadi Rp 3,7 milyar per buah.
Drone itu pesawat tanpa awak yang lebih murah daripada pesawat tempur biasa. Pesawat Tempur canggih AS F-22 saja harganya US$ 150 juta per buah. Rp 1,8 trilyun/unit. Kok harga Drone Jokowi bisa hampir 3x lipat lebih mahal?
Drone AS seharga US$ 12,5 juta / unit (Rp 150 milyar) saja di Time sudah disebut mahal. Ini kok Rp 4,3 Trilyun?
Apa Media Massa pendukung Jokowi seperti MetroTV, Kompas, Tempo, dsb diam saja thd markup gila2an ini dan akhirnya rakyat Indonesia membayarnya dengan kenaikan harga BBM yang mencekik?
AS saja yang Anggaran Militernya Rp 6500 trilyun/tahun merasa Drone seharga Rp 150 milyar kemahalan. Lah Jokowi dan pendukungnya kok bisa menganggap Drone seharga Rp 4,3 Trilyun itu murah? Padahal mereka menjerit2 besarnya subsidi BBM sehingga mau menaikkan harga BBM hingga Rp 9000/liter.
Drone AS yang paling canggih, Global Hawk ternyata kecepatannya cuma 310 knots / 575 km/jam. Artinya mudah sekali dijatuhkan oleh jet tempur lawan yang kecepatannya Mach 2 (2400 km/jam) atau rudal dengan jangkauan 20 km. AS yang punya satelit militer saja Drone mereka masih bisa dibajak Iran. Apalagi Indonesia yang tidak punya satelit sendiri: http://www.northropgrumman.com/Capabilities/GlobalHawk/Pages/default.aspx?utm_source=PrintAd&utm_medium=Redirect&utm_campaign=GlobalHawk+Redirect
Dengan kecepatan cuma 575 km/jam, Drone AS mudah sekali dijatuhkan oleh pesawat tempur dan rudal lawan. Padahal harganya mahal. Makanya AU AS menyatakan tidak membutuhkan Drone lagi 1,5 tahun lalu dan mengandangkannya.
Seorang Jenderal AU AS berkata bahwa Drone itu tak berguna saat terjadi perang. Ini karena Drone tsb kalah cepat dan kemampuannya dibanding dengan pesawat tempur biasa. Drone itu kecepatannya cuma 575 km/jam. Sementara pesawat tempur di atas 2000 km/jam. Bahkan saya tidak bisa menaruh Drone di selat Hormuz tanpa menaruh pesawat2 tempur untuk melindunginya. Tahun 2014, pesawat tempur F-22 AS mengusir pesawat tempur F-4 Iran yang ingin menembak jatuh Drone AS. Sebelumnya Iran sudah menembak jatuh Drone2 Israel dan membajak Drone AS Sentinel.
Menurut penelitian Washington Post, sejak tahun 2001 sudah ada 400 Drone militer besar yang jatuh. Ini karena menerbangkan Drone itu lebih sulit ketimbang menerbangkan pesawat langsung atau pun video game. Bagaimana pun juga pilot di pesawat lebih unggul ketimbang pilot drone yang harus mengontrol Drone dari jarak ribuan km. Drone itu tetap pakai pilot meski pilotnya ada di tempat pengontrol yang jauh. Dan komunikasi wireless via satelit itu rentan terhadap gangguan seperti cuaca:
More than 400 large U.S. military drones have crashed in major accidents around the world since 2001, a record of calamity that exposes the potential dangers of throwing open American skies to drone traffic, according to a year-long Washington Post investigation.
http://www.washingtonpost.com/sf/investigative/2014/06/20/when-drones-fall-from-the-sky/
Menurut penelitian Washington Post, sejak tahun 2001 sudah ada 400 Drone militer besar yang jatuh. Ini karena menerbangkan Drone itu lebih sulit ketimbang menerbangkan pesawat langsung atau pun video game. Bagaimana pun juga pilot di pesawat lebih unggul ketimbang pilot drone yang harus mengontrol Drone dari jarak ribuan km. Drone itu tetap pakai pilot meski pilotnya ada di tempat pengontrol yang jauh. Dan komunikasi wireless via satelit itu rentan terhadap gangguan seperti cuaca:
When drones fall from the sky
More than 400 large U.S. military drones have crashed in major accidents around the world since 2001, a record of calamity that exposes the potential dangers of throwing open American skies to drone traffic, according to a year-long Washington Post investigation.
http://www.washingtonpost.com/sf/investigative/2014/06/20/when-drones-fall-from-the-sky/
Jika harga Drone cuma 1/10 pesawat tempur tidak masalah. Tapi jika lebih mahal daripada pesawat tempur, ya mending beli pesawat tempur.
Untuk mengawasi wilayah laut Indonesia bisa pakai satelit, radar, pesawat CN235 dan pesawat tempur biasa. Ini lebih murah dan efektif. Jika ada nelayan melanggar perbatasan, pilot pesawat tempur bisa menyuruhnya pergi. Jika tidak menembaknya. Nah Drone ini bisa apa? Dan jika yang melanggar adalah pesawat tempur negara lain, Drone Rp 4,3 trilyun milik Indonesia yang kecepatannya cuma 575 km/jam itu dengan mudah bisa ditembak jatuh.
Mungkin sampah ini yang mau dijual ke Indonesia:
It’s been a year and a half since the Air Force said it no longer needs the Global Hawk. The service argued that the UAVs, each built for more than $200 million, don’t do their jobs as well as the time-tested U-2 manned spy plane. So the Air Force wants to take the entire fleet of 18 Global Hawks and park them in the “boneyard” — the aircraft storage facility at Davis-Monthan Air Force Base, Ariz. That’s the functional equivalent of throwing 135 tons of the world’s most advanced robotic flying machines into the trash heap. http://www.defensenews.com/article/20130624/C4ISR01/307010011/Will-Congress-Let-Air-Force-Abandon-Global-Hawk-
Mending pakai Satelit, radar, serta pesawat CN 235 dan Jet Tempur guna memonitor perbatasan kita. Untuk Drone, PTDI bisa bikin Drone dgn harga Rp 100 milyar/unit.
Jokowi mengaku hendak membeli tiga unit drone sejenis Global Hawk, yang dibuat Amerika Serikat.
Ia menuturkan, harga satu unit drone tersebut terbilang cukup fantastis, mencapai Rp 4,3 triliun. Karena itu, dibutuhkan anggaran sebesar Rp 12 triliun sampai Rp 13 triliun untuk membeli ketiga drone tersebut.
"Harga itu tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh karena bisa melindungi potensi kerugian Rp 300 triliun atas aksi pencurian ikan dan sumber daya alam yang terjadi di negara kita," kata Connie menirukan pernyataan Jokowi.
http://indonesiasatu.kompas.com/read/2014/10/09/23084401/Jokowi.Disebut.Sudah.Siap.Beli.3.Drone.dari.Amerika
Cuma mengintai pembalak kayu dan pencuri ikan saja pakai Drone Rp 4,3 Trilyun?
AS yang Anggaran Militernya Rp 6500 Trilyun/tahun saja merasa kemahalan dan AU nya tidak memakainya lagi karena kinerjanya dodol. Kecepatan cuma 575 km/jam jadi mudah ditembak jatuh lawan. Kalau musuhnya negara asing diperbatasan ya habis disikat pesawat tempur lawan yang kecepatannya di atas 2000 km/jam.
Kalau sekedar mengawasi pembalak kayu dan pencuri ikan sih bisa pakai pesawat CN235 biasa. Bahkan jika diperlukan, bisa langsung dipakai untuk menembak pembalak dan pencuri ikan tsb.
Kalau mau pakai Drone, Indonesia juga sudah bisa bikin Drone. Dengan harga Rp 100 milyar saja, ditanggung sudah cukup:
Tiga Unit "Drone" Buatan Indonesia Bakal Dirilis Akhir Tahun Ini
http://sains.kompas.com/read/2014/09/04/08222231/Tiga.Unit.Drone.Buatan.Indonesia.Bakal.Dirilis.Akhir.Tahun.Ini
Kelebihan Pesawat Nirawak Super Drone Buatan TNI AD
http://www.tempo.co/read/news/2014/04/08/078568746/Kelebihan-Pesawat-Nirawak-Super-Drone-Buatan-TNI-AD
http://news.detik.com/read/2014/06/23/162344/2616654/10/9/#bigpic
Harga Pesawat CN235 versi militer dilepas US$7,8 juta per unit atau Rp 93 miliar. Jauh lebih murah dari Drone Joko yang Rp 4.300 milyar.
Mengintip Harga Pesawat Kebanggaan RI Made In Bandung
http://finance.detik.com/read/2013/06/04/140943/2264362/1036/mengintip-harga-pesawat-kebanggaan-ri-made-in-bandung
Harga Drone Indonesia Rp 2 Milyar. Mau yang Rp 100 milyar juga bisa:
Insinyur rekayasa di BPPT Ir Adrian Zulkifli pernah mengatakan pada Oktober 2012 bahwa biaya pembuatan 1 pesawat prototipe ini kira-kira Rp 2 miliar.
http://news.detik.com/read/2014/06/23/162344/2616654/10/
F-22 Raptor from USA. It's a 5th generation jet fighter with Stealth and Agility to do the dog fight. But the cost is very expensive, US$ 150 Million / unit
http://talkandchats.blogspot.com/2013/10/jet-fighters-around-world.html
$12,548,710.60
— the cost, per drone, of 10 MQ-9 Reaper unmanned aircraft the Air Force announced Monday that it is buying. Drones are a lot of things, but cheap ain’t necessarily one of them.
http://nation.time.com/2012/11/06/12548710-60/
Predator drones ‘useless’ in combat scenarios - Air Force general
Drones used by the US to spy on, hunt, and kill terror suspects are “useless” in just about every other combat-related scenario, a top Air Force general said.
The fleet of MQ-1 Predator and MQ-9 Reaper drones are no match for aircraft that can fly higher and faster, like those employed by the most basic of air defenses around the world, Gen. Mike Hostage, chief of the air service's Air Combat Command, said at an Air Force Association conference.
"Predators and Reapers are useless in a contested environment," Hostage said, as quoted by Foreign Policy.
"Today...I couldn't put [a Predator or Reaper] into the Strait of Hormuz without having to put airplanes there to protect it," he added.
The Air Force revealed this week that an F-22 intercepted an Iranian F-4 Phantom jet fleet closing in on a US Predator over the strait earlier this year. In late 2012, Iranian jets fired on and missed a Predator drone in the strait.
http://rt.com/usa/predator-drones-useless-air-force-103/
Iran memamerkan Drone Israel yang ditembak jatuh:
http://rt.com/news/182700-iran-drone-israel-scandal/
Iran memamerkan Drone Israel yang ditembak jatuh:
Iran displays Israeli drone downed near nuclear facility (VIDEO)
http://rt.com/news/182700-iran-drone-israel-scandal/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar