Senin, 23 Maret 2015

Lebih Baik Zaman Soeharto daripada Sekarang


Saya setuju rezim Orba jauh lebih baik dari sekarang.
Pendidikan terjangkau sehingga orang dari kelompok menengah bisa kuliah di 2 PTN karena murahnya. Puluhan juta orang diberikan kesempatan transmigrasi oleh Soeharto. Diberi tanah 1-2 hektar untuk bertani serta biaya hidup selama 1-2 tahun hingga panen. Makanya di Lampung dan daerah lain banyak orang Jawa.
Cuma ya demo tahun 1966 dan tahun 1998 ditengarai ada tangan CIA dan antek2nya di situ. Mereka jatuhkan rezim yang ada guna mendapat rezim baru yang lebih pro Amrik. Segala logistik makanan bagi jutaan pendemo sudah ditanggung. Makanya bisa jutaan yang demo.
Sekarang ngumpulin 100 ribu orang saja untuk demo susah setengah mati. Mungkin harus tunggu CIA campur tangan. Tapi selama menguntungkan AS, mana mau CIA turun tangan?


Lewat Yayasan Amal Bakti Pancasila, Soeharto sudah membangun 940 masjid dari 999 masjid yang direncanakan. Insya Allah itu jadi amal jariyah yg bisa menambah berat timbangan pahalanya. Saya sendiri sudah sering melihat dan juga sholat di masjid2 ini. http://www.yamp.or.id/viewnews.php?id=29

Lewat Beasiswa Super Semar, Soeharto memberi beasiswa pada ratusan ribu anak2 sekolah dan Mahasiswa. Tahun 2002 saja ada 593 mahasiswa yang menerima beasiswa Super Semar. Kriterianya pun tidak terlalu tinggi, Minimal 2,5. Zaman Soeharto, jarang lamaran Beasiswa yang ditolak: http://www.supersemar.or.id/viewnews.php?id=114


Di antara penerima Beasiswa Super Semar tsb banyak yang sekarang menjadi sukses. Contoh Mahfud MD, Yohannes Surya, Muhammad Nuh, Fasli Djalal.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Fasli Jalal mengatakan pada masa kuliah dia diselamatkan oleh beasiswa Supersemar.
“Pada saat saya kuliah bapak saya pensiun sehingga kuliah saya tertatih-tatih, saya dapat beasiswa Supersemar ini sangat menolong,” kata Fasli di Jakarta, Sabtu, 15 Nopember 2014 seperti dikutip Okezone.
https://fiksikulo.wordpress.com/2015/03/11/ini-daftar-orang-top-penerima-beasiswa-super-semar-surat-perintah-sebelas-maret/

Hebatnya lagi, hingga sekarang, tahun 2015 Beasiswa Super Semar tetap berjalan. Artinya Soeharto betul2 menciptakan Sistem yang bagus sehingga meski dia sudah lama meninggal, sistem tsb tetap jalan. Bukan cuma pencitraan murahan.


Harga2 barang serba murah. Oh nyawa orang juga murah, kata segelintir orang sinis. Kalau neko2 seperti membom atau demo ya dibedil oleh Soeharto. Yang dibedil pun dari 1000 orang mbalelo paling cuma 1. Tapi kalau biasa2 saja ya aman.

Berbagai BUMN seperti INKA yang membuat kereta api. PAL pembuat kapal, IPTN pembuat pesawat terbang, Semen, Telkom, Indosat, dsb berkembang di zaman Soeharto. Orang cari kerja gampang. Dan gaji pun masih bisa menutup biaya hidup.

Jika anda lihat Ancol, Taman Mini, Bandara Soekarno Hatta, Jalan Tol Jagorawi, Jalan Layang dari Cawang-Tanjung Priok, Jalan Tol Merak, dsb itu hasil pembangunan yang dilakukan oleh Soeharto. Kampus UI yang megah di Depok itu pun tak lepas dari karya Soeharto.

Oh gara2 itu hutang Indonesia jadi besar. Hutang zaman Soeharto cuma Rp 1200 trilyun. Itu selama 32 tahun dan dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia.

Sekarang hutang Indonesia Rp 3000 trilyun lebih padahal baru 17 tahun. Ini pun cuma dinikmati oleh segelintir orang saja. BUMN kita sekarang dijual2in. Zaman Soeharto hutang itu ada hasilnya. Sekarang tidak.

Ini surat terimakasih dari seorang penerima Beasiswa Super Semar:
Surat Terbuka dari Seorang Penerima Beasiswa Supersemar…. Kepada Keluarga Alm. Bpk. Suharto
Pada tahun 1972 dari hasil seleksi prestasi akademis, dan latar belakang keluarga, saya salah seorang yg diputuskan oleh team screening layak (eligible), memperoleh BEASISWA SUPER SEMAR. Thanks God, sejak saat itu seperti semua jadi berubah… kehidupan saya sebagai mahasiswa semakin berjalan mulus , konsentrasi terfokus pada penyelesaian kuliah secepatnya, dengan prestasi bagus tenbtunya, agar BEASISWA bisa berlanjut. Saya masih ingat BEASISWA SUPERSEMAR yg kjami terima sebanyak Rp. 400; / bulan dan itu sudah lebih dari cukup bagi kami mahasiswa yg hidup sederhana.

BEASISWA SUPERSEMAR…ternyata sebagai awal PRUBAHAN dalam hidup saya, Pada thn 1973 saya diangkat sebgai asisten Dosen di Fak.Peternakan UGM. Pada tanggal 10 Desember 1975, saya diwisuda dan terhitung 1 Fberuari 1976, saya telah memperoleh SK PNS sebagai staf tetap di UGM. Thn 1979 saya mengundurkan diri dari UGM dan bekerja di DEPTAN, dan sekarang mengembangkan “Dairy –Integrated Farm” di berastagi karena ter inspirasi dari TAPOS-FARM yg digagas Pak Suharto.

BEASISWA SUPERSEMAR, bagi kami mahasiswa yg berasal dari Kampung dengan latar belakang keluarga pas-pasan…merupakan bantuan yg sangat besar. Untuk saya pribadi saya terus terang mengatakan BEASISWA itu mengubah hidup saya. Thn 1983, saya berhasil menyelesaikan S3 (Ph.D) di UNIVERSITY OF QUEENSLAND , BRISBANE salah satu Universitas terkemuka di Australia,yang sewaktu saya sekolah di Kampung tidak pernah bermimpi untuk dapat belajr disana… Sepertinya keberuntungan saya masih berlanjut di segi pendidikan tatkala sya memperoleh kesempatan untuk mengikuti POST-DOCTORAL STUDY di UNIVERSITY OF WISCONSIN, USA.

SUPER SEMAR… bagi saya pribadi adalah pembuka jalan “It changed my life… it made my dream come true”

10 komentar:

  1. Apa yg bapa sampaikan benar gak ada yg salah, tp seandainya dulu keluarga bapa entah itu kakek, or tua, atau saudara bapa ada yg dituduh terlibat gerakan G30S PKI maka sdh dpt dipastikan bapa akan di diskriminasikan, boro2 dpt bea siswa apa lg jd pns bisa kuliah aja sdh untung bget, pd hal keturunan pki sdh tdk tahu menahu lg. Coba skrg bapa ke Namlea p.buru cari mantan x tapol PKI, ... Maaf pa saya hanya menyampaikan pendpt saja, klo ada salah byk2 mhn maaf Terimakasih

    BalasHapus
  2. Terus? untungnya apa membandingkan... akan ada perubahan? pak soharto alam hidup lagi? sama saja toh... jalanin aj bro... saya juga suka jaman pak harto kerupuk aja 2 biji cuma 25 perak...

    BalasHapus
  3. Saya setuju dengan posting di atas ⬆I like it, tambah ➕ pengetahuan sejarah.

    BalasHapus
  4. Enakan juga jaman Majapahit
    Hahahahah..Pisss....

    BalasHapus
  5. Enakan lagi jadi orang jaman dulu kala..heehee jaman purba kala kali. sukuri aja tidak ada yang tau yang akan terjadi di masa yang akan datang

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. Pd jaman Orba Banyak penerima beasiswa supersemar...ya benar. Banyak mesjid dibangun oleh YABMP..oke itu jg benar. Tp bisakah itu dijadikan barometer utk mengklonklusi bhwa jaman Orba lbih baik dr jaman skarang?? TIDAK SAMASEKALI!!
    Itu hnya sbagian kecil kbaikan dr sebagian besar keburukan dan kebobrokan rejim Orde Baru yg membuat negara ini bangkrut.
    kenapa bgitu...??
    Oke...saya tunggu tanggapan dlu, baru dilanjut.
    Salam reformasi...!!

    BalasHapus
  9. Presiden soekarno bisa menyatukan Indonesia Dr berbagai suku,budaya,bahasa dan wilayah...beliau bisa merebut irian barat Dr belanda dgn kekuatan militer
    yg saat itu ditakuti dunia dgn bantuan unisoviet.sebagai imbalannya ideologi komunis msk Indonesia.disebut bapak perjuangan
    presiden soeharto suses diberbagai bidang politik,ekonomi,keamanan,serta pesatnya pembangunan..info,lebih dari 80% infrastruktur Indonesia dibangun pada masanya..disegani dunia internaisonal walaupun dilakukan dgn tangan besi Dan otoriter..tetapi yg merasakan kan rakyatnya...makanya disebut bapak pembangunan....Dan yg sekarang siapa ya presiden dgn gelar reformasi...siapapun presidennya kita harus menghargai segala tindak yg baik...makanya kedua presiden terdahulu disegani dimata dunia karena rakyatnya jg hormat Dan menghargai presidennya sendiri.

    BalasHapus
  10. Zaman orla dan orba negri ini msh dsegani bangsa lain. Tp skarang......udh 4 x ganti presiden berikut kabinetnya....hmmm.,,,miris

    BalasHapus