Selasa, 25 Maret 2008

Harga Minyak Goreng Meroket: Rakyat Menderita, Pengusaha Semakin Kaya

Melambungnya harga minyak goreng dari Rp 6.000/kg menjadi Rp 16.000/kg selain menyengsarakan sebagian besar rakyat Indonesia seperti pedagang tahu gorengan atau ibu-ibu rumah tangga juga membuat beberapa pengusaha yang bergerak di bidang Kelapa Sawit / CPO menjadi orang terkaya di Indonesia.



Di Warta Ekonomi diberitakan Aburizal Bakrie yang bergerak di bidang perkebunan kelapa lewat PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk. (BSP) menjadi orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan UST 5,4 milyar (Rp 50 trilyun). Sukanto Tanoto yang bergerak di bidang Kelapa Sawit jadi orang terkaya kedua dengan kekayaan US$ 4,7 milyar (Rp 44 Trilyun). Martua Sitorus pendiri grup Wilmar kekayaannya US$ 2,1 milyar (Rp 19 trilyun). Sedang Anthony Salim lewat PT Indofood Sukses Makmur TBK kekayaannya US 1,3 trilyun (Rp 12 trilyun).



Kita doakan saja semoga para pengusaha kelapa sawit yang kekayaannya puluhan trilyun rupiah ini masih punya belas kasihan kepada rakyat Indonesia sehingga harga minyak goreng di dalam negeri tidak meroket terus. Bagaimana pun juga dengan penghasilan yang relatif sama, maka setiap kenaikan harga barang akan membuat rakyat semakin miskin.



http://www.wartaekonomi.com/detail.asp?aid=10105&cid=24


Risiko Meningkat, tapi Masih Tumbuh


Bisnis-Bisnis Booming 2008



Sejumlah bisnis akan tumbuh tinggi pada 2008. Di antaranya, bisnis batu bara, CPO, selular, perbankan, dan penerbangan. Namun, risiko bisnis juga bakal meningkat. Jika harga minyak dunia terus melambung, perekonomian 2008 bisa mandek.



Menjelang tutup tahun 2007, nama Aburizal “Ical” Bakrie kembali mencuat. Ini bukan soal prestasinya sebagai Menko Kesra, melainkan karena majalah Forbes menobatkan bos Grup Bakrie ini sebagai orang terkaya se-Indonesia. Nilai kekayaan Ical mencapai US$5,4 miliar (setara dengan Rp50 triliun), melebihi kekayaan Sukanto Tanoto, pemilik Grup Raja Garuda Mas, yang duduk di peringkat ke-2 dengan kekayaan US$4,7 miliar.



Jadi, selama 2007, kekayaan Keluarga Bakrie melesat lebih dari tiga setengah kali lipat. Sebab, pada 2006, mantan ketua umum Kadin Indonesia ini menempati peringkat ke-6 dalam daftar orang terkaya se-Indonesia dengan total kekayaan US$1,2 miliar. Lonjakan kekayaan Ical ini sekaligus menggeser posisi Sukanto Tanoto, yang tahun lalu menempati urutan pertama dengan kekayaan US$2,8 miliar. Jadi, kalau kekayaan Sukanto Tanoto “cuma” meningkat, kekayaan Keluarga Bakrie membubung.



Dari mana datangnya lonjakan itu? Diduga, karena melonjaknya harga saham perusahaan pertambangan dan perkebunan milik Keluarga Bakrie. Selain itu, Keluarga Bakrie juga memiliki perusahaan dalam bisnis infrastruktur, properti, dan telekomunikasi. Namun, sumber utama kenaikan kekayaan Keluarga Bakrie datang dari lonjakan harga saham perusahaan batu bara mereka, yakni PT Bumi Resources Tbk. Harga saham Bumi pada akhir 2006 hanya Rp900 per lembar, tetapi per 26 Desember lalu menjadi Rp6.000.



Perusahaan Grup Bakrie di bisnis perkebunan kelapa sawit, PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk. (BSP), juga meraih keuntungan besar akibat kenaikan harga CPO di pasar dunia. Pada 2002, pendapatan BSP Rp400 miliar dengan laba bersih Rp76 miliar. Namun, pada 2006 pendapatannya naik menjadi Rp1,18 triliun dengan laba bersih Rp173 miliar. Pada 2007 pendapatan BSP bakal menjadi Rp1,7 triliun dengan laba bersih Rp210–220 miliar.



Dari daftar orang terkaya se-Indonesia versi Forbes, terlihat bahwa tingginya harga komoditas dunia telah meningkatkan kekayaan para pengusaha besar di Indonesia. Kekayaan Martua Sitorus, pendiri Grup Wilmar yang memiliki bisnis utama di perkebunan kelapa sawit, meroket menjadi US$2,1 miliar, dari tahun lalu yang US$475 juta. Dengan kekayaan sebesar itu, ia duduk di posisi ke-7 orang terkaya se-Indonesia 2007.



Anthony Salim, komandan Grup Salim, juga agresif masuk ke bisnis perkebunan kelapa sawit. Melalui PT Indofood Sukses Makmur Tbk., Anthony mengakuisisi 64,4% saham perusahaan perkebunan kelapa sawit PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. senilai Rp8,4 triliun pada 2007. Dalam daftar orang terkaya, nama Anthony berada di peringkat ke-11 dengan kekayaan US$1,3 miliar. Sukanto Tanoto, selain menjadi pemilik APRIL, salah satu produsen pulp & paper terbesar di Asia, juga pemilik Asian Agri, salah satu di antara lima produsen minyak kelapa sawit terbesar di Indonesia.



Menilik perkembangan beberapa tahun terakhir, bisnis batu bara dan CPO memang kian menjanjikan dan makin menjadi andalan ekspor. “Di antara sesama negara anggota OPEC, Indonesia tergolong sukses mendiversifikasi pendapatannya di luar minyak,” ungkap Poltak Hotradero, kepala riset PT Recapital Securities. Naiknya harga minyak menjadikan batu bara sebagai sumber energi alternatif, terutama untuk pembangkit listrik.



Produksi batu bara Indonesia juga diperkirakan naik terus dari 193 juta ton (2006) menjadi 205 juta ton (2007), 218 juta ton (2008), dan 260 juta ton (2010). Sementara itu, harga batu bara bakal makin menggiurkan. Jika awal Januari 2007 harganya masih US$51,2 per metrik ton, memasuki Desember melonjak 68%, dan diperkirakan menjadi US$90 pada 2008.



Bisnis CPO juga terus berkibar. Luas kebun kelapa sawit bertambah dari 3 juta hektar (2000) menjadi 3,7 juta hektar (2006). Selama kurun waktu itu, produksi kelapa sawit naik dari 5,1 juta ton menjadi 10,9 juta ton. Adapun harga rata-rata CPO pada Desember 2007 naik mencapai US$940 per ton. Padahal, di awal 2007 harganya masih US$550. Selama 2008, harga CPO bakal US$700–800 per ton karena tingginya permintaan dunia. Selain untuk minyak goreng, CPO juga menjadi bahan baku pembuatan biofuel. Pergerakan harga minyak sawit kini seakan mengikuti kenaikan harga minyak dunia.

1 komentar:

  1. Artikel di blog ini sangat bagus dan berguna bagi para pembaca. Agar lebih populer, Anda bisa mempromosikan artikel Anda di infoGue.com yang akan berguna bagi semua pembaca di seluruh Indonesia. Telah tersedia plugin / widget kirim artikel & vote yang ter-integrasi dengan instalasi mudah & singkat. Salam!

    http://www.infogue.com/
    http://www.infogue.com/bisnis_keuangan/harga_minyak_goreng_meroket_rakyat_menderita_pengusaha_semakain_kaya/

    BalasHapus