Jumat, 30 Mei 2008

Krakatau Steel akan Dijual ke Asing?

Satu lagi BUMN yang akan dijual Meneg BUMN Sofyan Djalil, yaitu Krakatau Steel ke perusahaan India Lakshmi Mittal. Pemilik Lakshmi Mittal bahkan menemui SBY agar bisa membeli KS.



Tanpa dijual pun KS bisa meningkatkan produksinya mengingat tahun kemarin untung Rp 400 milyar lebih. Tapi kalau dijual, meski produksi meningkat, tapi yang berkembang itu adalah perusahaan milik India. Bukan milik Indonesia lagi. Cukup memprihatinkan.


CEO Krakatau Steel menjelaskan, jika hanya ingin meningkatkan produksi baja, kenapa Mittal tidak bangun pabrik sendiri di Indonesia? Sehingga ada persaingan dan harganya jadi kompetitif. Kalau Mittal membeli Krakatau Steel yang terjadi adalah monopoli baja oleh Mittal dan harga baja akan melonjak karena jika sudah jatuh ke tangan asing, pemerintah tidak punya kedaulatan lagi untuk menetapkan harga baja.



Pemerintah Diminta Tak Jual Krakatau Steel Pada Mittal


Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah diminta agar tidak melanjutkan rencana privatisasi BUMN PT Krakatau Steel (KS) melalui penjualan strategis kepada perusahaan baja terbesar di dunia, Arcellor Mittal.



Langkah tersebut untuk mencegah terulangnya kasus penguasaan asing atas sejumlah BUMN strategis di Indonesia, seperti Indosat oleh Temasek Singapura dan Semen Gresik oleh Cemex Meksiko, kata Ketua BUMN Watch, Naldy Nazar Haroen, di Jakarta, Minggu.



Sementara Komisaris Utama PT KS, Taufiequrachman Ruki, menilai rencana pemerintah melakukan privatisasi melalui penjualan strategis mengabaikan kemampuan PT KS.



Ia optimis, tanpa rencana privatisasi, produksi baja KS bisa naik dari 2,5 juta ton menjadi 5 juta ton pada 2011.



Sebaliknya jika penjualan itu terwujud, ia khawatir KS akan menjadi perusahaan baja India dan bukan lagi milik Indonesia.



Sebelumnya Menneg BUMN Sofyan Djalil mengemukakan produksi PT KS saat ini sebesar 2,5 juta ton masih minim dibandingkan dengan potensi pasar yang ada.



"Saat ini pabrik baja global sudah sangat besar produksinya. Arcelor-Mittal itu sudah 110 juta ton, sedangkan KS hanya 2,5 juta ton. Kecil sekali dibanding banyaknya persaingan global," kata Sofyan.



Chief Executive Officer (CEO) Arcellor Mittal, Lakshmi Mittal saat bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono baru-baru ini, menyampaikan minatnya bekerja sama dengan PT Aneka Tambang serta Krakatau Steel untuk meningkatkan kapasitas produksi perusahaan baja miliknya di Jawa Timur, PT Ispat Indo.



Baca berita selengkapnya di Antara:


http://www.antara.co.id/arc/2008/4/20/pemerintah-diminta-tak-jual-krakatau-steel-pada-mittal/



Tim Privatisasi Jangan Jadi Pemulus Jual KS - Privatisasi melalui IPO merupakan pilihan terbaik.


Republika, 19 May 2008


JAKARTA- Tim Privatisasi PT Krakatau Steel (KS) bentukan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) diminta tidak menjadi alat untuk mempermulus jalan menjual KS ke asing. Tim ini harus bisa independen dari pengaruh tekanan investor, demi menyelamatkan aset bangsa.



"Saya berharap tim privatisasi nanti tidak menjadi alat memuluskan keinginan pemerintah. Komisi VI dan XI harus tetap berpegang teguh menolak penjualan KS ke asing, karena selama ini yang saya tahu teman-teman memilih privatisasi lewat penjualan saham perdana (IPO), daripada strategic sale (SS)," ujar Dradjad Wibowo, anggota Komisi XI DPR, kepada Republika, akhir pekan kemarin.



Kendati demikian. Dradjad mencium gelagat kurang baik di kalangan anggota dewan yang menjadi broker dalam privatisasi KS. Tujuannya jelas, melego saham KS ke asing. "Ada oknum-oknum anggota di legislatif dan pemerintah yang menjadi calo (penjualan KS ke asing)," tuding anggota dewan dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.



Ketua umum DPP PKB versi Aprung Ali Masykur Musa juga tidak setuju jika industri strategis nasional semacam KS dijual ke asing, hanya demi mendapatkan modal tambahan. Menurut Ali, masih ada upaya lain selain menjual ke asing untuk mendapatkan dana tambahan guna meningkatkan produksi baja. "Ekonomi Indonesia sudah dikendalikan asing. Kalau perusahaan Malaysia mulai berlomba-lomba membeli perusahaan di negara lain, tapi pemerintah Indonesia justri beramai-ramai menjual perusahaan," ujarnya.



Baca artikel selengkapnya di:


http://www.krakatausteel.com/home.php?page=news&action=view&id=927&PHPSESSID=f13844e573264ddb4afa2d2bad71dd9e




Privatisasi Krakatau Steel Tidak Beralasan


Media Indonesia, 10 Mei 2008


Opsi yang disukai Mutammimul Ula dkk, ialah, mendukung pernyataan Komisaris Utama PT KS, Taufik Ruki. "Yakni, investor asing bisa menanamkan sahamnya bagi pengembangan pabrik-pabrik baru, tanpa perlu membeli KS," tambahnya.



Peningkatan kapasitas produksi, menurutnya, bisa terpenuhi dengan investasi tersebut. Ia juga menegaskan, bagaimanapun prasyarat untuk membangun kemandirian pertahanan suatu bangsa, ialah, adanya jaminan ketersediaan produk yang dibutuhkan.



"Dan harus diingat, hampir sebagian besar Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) yang kita produksi membutuhkan baja yang bahan bakunya dari bijih besi. Kan KS itu antara lain memproduksi bijih besi itu," ungkapnya.



Baca artikel selengkapnya di:


http://mediaindonesia.com/index.php?ar_id=MTIzMg==


4 komentar:

  1. Wong edan pemerintah saiki ore mikir strategis keuntungan PT KS itu 410 miliard (penerimaan pendapatn negara-masuk dalam APBN sebagai PNBP-Penerimaan Negra Bukan Pajak yaitu deviden BUMN)
    dalih kesatu dijual seluruhnya dibatalkn kini opsi kedua yaitu cara IPO dengan menjual saham untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 3 juta ton menjadi 7 juta ton.

    Lha tetap saja KEPEMILIKAN bagaimanapun lebih penting apalagi LEBIH MENGUNTUNGKAN kenapa tidak pinjam uang saja ke Bank. Toh sama saja tetapi dengan resiko yang lebih kecil dibanding kepemilikan bagi2 saham yang nantinya akan dimiliki seluruhnya.

    BalasHapus
  2. Hai para pejabat !
    Anda adalah pemimpin dan bukan saudagar !
    Jangan asal jual aset bangsa hanya demi komisi 15% penjualan saja Kau gadaikan negeri kami !
    Ingat !!! Revolusi belum selesai !!!

    BalasHapus
  3. SEMUA RAKYAT BANTEN MENOLAK KERAS!!! PENJUALAN ASET NEGARA KRAKAYAU STEEL KE TANGAN ASING'HAI !! PEJABAT BANGSAT!! JGN SALAH KAN RAKYAT BANTEN BILA TERJADI PEMBERONTAKAN DI WILAYAH BANTEN...

    BalasHapus
  4. SBY,,jangan kau gadaikan harta bangsa kami demi nama besarmu,,,kau adalah presiden yang tergagal di indonesia..menguak korupsi tetapi dibaliknya kau menutupi diri dengan segala tipuanmua!!!

    BalasHapus