Berikut pemikiran Kwik Kian Gie tentang Subsidi BBM. Untuk selengkapnya silahkan lihat di URL di bawah. KKG bahkan menantang debat terbuka di media TV. Adakah media TV yang tertarik?
http://www.koraninternet.com/web/index.php?pilih=lihat&id=4565
Dalam tulisan ini saya membuat beberapa kalkulasi tentang jumlah uang yang masuk karena penjualan BBM dan uang yang harus dikeluarkan untuk memproduksi dan mengadakannya. Hasilnya pemerintah kelebihan uang. Mengapa dikatakan pemerintah harus mengeluarkan uang untuk memberi subsidi, sehingga APBN-nya jebol. Dan karena itu harus menaikkan harga BBM yang sudah pasti akan lebih menyengsarakan rakyat lagi setelah kenaikan luar biasa di tahun 2005 sebesar 126%.
...
Dalam Tabel II saya mengakomodir pikiran teoretis dari Pemerintah yang mengatakan bahwa Pertamina harus membeli minyak mentahnya dari Menteri Keuangan dengan harga internasional yang dalam kesepakatan antara Pemerintah dan Panitia Anggaran US$ 95 per barrel dan nilai tukar ditetapkan Rp. 9.100 per US$.
Seperti dapat kita lihat, hasilnya memang Defisit sebesar Rp. 122,69 trilyun. Tetapi uang yang harus dibayar oleh Pertamina kepada Menteri Keuangan yang sebesar Rp. 205,32 trilyun kan milik rakyat Indonesia juga? Maka kalau ini ditambahkan menjadi surplus, kelebihan uang yang jumlahnya Rp. 82,63 trilyun, persis sama dengan angka surplus yang ada dalam Tabel I.
...
Tulisan ini baru awal dari sebuah perdebatan publik. Ayo, saya mohon dibantah. Wahai media televisi, selenggarakanlah debat publik tanpa batas waktu siapa yang benar dan siapa yang salah? Buat urusan perut rakyat yang termiskin yang notabene pemilik minyak, janganlah lebih mementingkan iklan – iklan.
salam kenal mas,,,,,,, uhhh....rakyat lagi-lagi jadi korban,,,,,,,,,
BalasHapusmau berubah, klik link di bawah : sory numpang :
www.layananiklan.com
tapi akhirnya naik juga.... :D
BalasHapusSaya bukanlah dari latar belakang ekonomi, dan saya sangatlah buta dengan apa yang dinamakan ekonomi itu sendiri. Tapi dari apa yang saya tangkap, APBN jebol dikarenakan Indonesia harus membeli minyak dengan harga pasaran dunia, dan menjualnya di Indonesia dengan harga yang jauh lebih murah dari harga dunia. Selisih kedua harga itulah yang harusnya di sebut dengan subsidi BBM. Yang saya tidak mengerti, kenapa Pertamina harus membeli minyak dari mentri Keuangan yang notabene hanyalah berurusan dengan uang, dan Pertamina juga masih dibawah naungan BUMN. Mengapa kedua lembaga ini bertransaksi atas minyak, yang jelas-jelas keduanya bukanlah produsen minyak, yang satu hanya sebagai distributor, dan satunya lagi ada lembaga keuangan negara. Sekarang kalaulah dibilang surplus melihat tabel diatas, yang surplus adalah Menteri Keuangan karena mendapatkan dana dari Pertamina, tapi apakah Pertamina itu sendiri juga surplus? dan jangan lupa bahwa Pertamina juga masih dibawah BUMN. Apakah benar sistem pembelian minyak mentah di Indonesia seperti ini?
BalasHapusPercuma diadakan debat publik juga la wong harga bbm sudah naik,malah cuma bs memperkeruh suasana aja tapi tanpa hasil.
BalasHapuscoba dikaitakan BBM surplus itu ma APBN.. Balance Sheet... jangan cuma BBMnya aja mas.. APBN yang notabene dasar dari pembangunan, pertumbuhan ekonomi, menjaga laju inflasi, dll, kalau itu minus karena nanggung atau tidak cukup, maka itu sama aja mau ngancurin masa depan negara kita mas..
BalasHapusAPBN tuh sebagian besar dibiaya oleh hasil dari BBM, jadi sama aja nanti kembali ke rakyat.. Kalau Hasil dari BBM cuma buat subsidi BBM lagi.. Yach macet negara kita...
Salut Buat SBY yang mengorbankan kepentingan pribadi politisnya demi masa depan NEgara.
Setuju Bos
BalasHapussetuju banget.
BalasHapussupaya semua orang tahu bagaimana menghitung kalkulasi nilai BBM skrg.
kalau pak kwik bener sooo pemerinta nipu donkkk
BalasHapusKapitalis sedang dan terus akan berkuasa....pemerintah hanya boneka saja.
BalasHapusAku sepakat dengan Pak Kwik. Aku menduga, ada tekanan asing (Bank Dunia dan kawan-kawannya) dalam soal kenaikan harga BBM ini. Soalnya Bank Dunia dan kawan-kawannya kan gak mau pembayaran utangnya kesendat-sendat gara-gara pemerintah terus mensubsidi BBM. Soalnya kan mereka, termasuk IMF, sejak dulu ngotot agar subsidi dihapus. Ya, agar pembayaran utang kepada mereka lancar. Mereka gak mau tahu rakyat Indonesia jadi makin miskin karena itu.
BalasHapusPemerintah harus lebih transparan
BalasHapusNaaaaaahhhh... ini dia yang menarik nih untuk dijadikan diskusi dan dicari solusinya. Bukannya soal SBY pantas jadi presiden lagi, itu sih lagu lama! :D
BalasHapusBener Mas Niza, perhitungan KKG itu sangat masuk akal. Saya pernah berdiskusi dengan salah seorang praktisi di perusahaan pengeboran minyak mentah (Crude Oil), meski pendapat dia menentang KKG, namun argumen2 dia ternyata sama dengan yang dikemukakan KKG pada akhirnya.
Sayang, dari pemerintah, Menkeu Sri Mulyani cuma berani menyindir KKG tanpa adanya bantahan ilmiah berdasarkan fakta dan datanya. Apa pemerintah takut membuka rahasia pada rakyatnya sendiri ya? Who knows...
Minyak naik, but no subsidi dr pemerintah, BLT merupakan usaha pemerintah memiskinkan masyarakat. bener gak tuh??
BalasHapussalam
http://errinaproject2008.wordpress.com
Perekonomian Indonesia laksana pertunjukan sulap, yang tidak ada dibikin ada sedangkan yang nyata dibikin hilang. Bravo, negara kita memang ahli dalam ilmu sulap.
BalasHapusSalam http://economatic.wordpress.com/
Hebat Pak Kwik, Hanya yang disesali, Koq Pak Kwik saat Menteri yang duduk dalam Kabinet Mbak Mega , kelihatan tidak bisa juga buat gebrakan....Pak Kwik selama ini menjadi Hobby Oposisi sejak zaman era Soeharto.
BalasHapustadi malem ada tuh di rcti
BalasHapusbeliau sama mentri esdm
minyak aslinya 600 perak dijual 4500 ..haa..haa..
oooo aku ketipu lagi ...
BalasHapusdasar
wahh berita bagus lagi nih, emang bangsat itu pemerintah yang mengadakan subsidi, tapi dibalik itu masyarakat dibebani kenaikan BBM,
BalasHapuskawan ada berita bagus, bahwa ada BBM terbuat dari air. infolengkp klik
www.212baca.wordpress.com / www.layananiklan.com
sepakat ama pak kwik.. salam kenal
BalasHapusemang pemerintah gak mau dengerin masukan...pemerintah please dengerin masukan2 ini kanapa seh..??
BalasHapusAku mesti percaya atau ndak ya sama pak Kwik, memang dia jago ngitung2, tapi murni teori thok. Dulu juga waktu beliau jadi menteri juga ga ada gebrakannya sama sekali. Teori dan implementasi kadang sulit disejajarkan di lapangan.
BalasHapusMenurut saya Kwik itu pro rakyat.
BalasHapusCuma zaman Mega, selain Kwik yang jadi mentri ada lagi Mentri Boediono dan Laksamana Sukardi yang "DITERIMA PASAR". Nah akhirnya justru BBM saat itu mengikuti harga dunia dan BUMN2 diobral dengan harga murah.
Ibarat main bola, meski bagus kalau cuma sendirian dan tidak dioper percuma.
Salut buat SBY !!!
BalasHapusjangan pernah melihat uang dari satu sisi saja, maka itu bukan uang namanya.
Debat Sambil MMMoCI wenake pooooll...
BalasHapusMemang... yang paling menyakitkan di dunia ini adalah dibodohi oleh orang
BalasHapustolol... yaaa seperti di negara kita ini... Rakyatnya udah semakin pinter,
eh.. pemimpinnya masih coba2 membodohi.. apa gak lucu?.. Kayaknya jauh lebih
lucu daripada Mr.Bean...
Ada lagi yang ngomongin masalah disparitas harga BBM nasional dengan negara2
lain.... Wake Up MISTER...!!!.. Orang2 sono mah udah gak mikirin perut
kebawah lagi, tapi udah perut keatas....
Kalo mau, usulin kek tentang penghapusan disparitas harga BBM nasional antara
BBM industri dengan non-industri, yang jelas2 bikin mata mencorong buat
orang2 yang bermental korup dan penyelundup... baru enak didenger....
Memang mudah buat kita2 berkomentar, tapi gak ngerasain kalo udah jadi
pemimpin... Eeiitt... jangan salah.... Kalo jadi pemimpin dengan kualitas
seperti yang sudah2 dan yang seperti sekarang sih, banyak orang yang
mampu.... Yang susah, kalo jadi pemimpin dengan kemampuan diatas rata2 orang
pinter, tegas dan bijaksana... Gak idealis kok... kayaknya masih banyak
bangsa kita yang mampu.. jangan sampah lagi..sampah lagi...yang jadi
pemimpin...
Mengenai masalah bahwa kita sampai hari ini dijajah kapitalis itu udah lagu
lama. Semenjak kita merdeka, para yahudi dan amerika memang selalu minta
jatah (lebih tepat disebut upeti) akibat dari hasil kerja mereka ngebom
Hiroshima & Nagasaki. Yaa... cari2lah kisah sejarah sejak jaman belanda
sampai suharto tumbang, tapi sejarah yang sahih ya...
So... nanti anda akan menemukan fakta kenapa para pemimpin kita kok betah atau takut bin ikut2an serakah dalam menjarah hasil bumi Indonesia, sehingga tega menyengsarakan rakyat.
Harga BBM udah naik, ikat pinggang makin dikencengin.
BalasHapusSetuju dengan Ule.
BalasHapusIndonesia butuh pemimpin spt Hugo Chavez di Venezuela.
Produksi sendiri, olah sendiri (training, belajar).
Salah satu perusahaan minyak dari US setahun dengan "minyak"nya dapat 1,090.00 Trilliun versi CNN.
Bersihnya mungkin 1/3 nya... ck ck ck..
Minyak, minyak RAKYAT dikasih keluar.
Udah gitu yang PUNYA MINYAK a.k.a RAKYAT yang ada diperut tanah miliknya, dinaikin, ck ck ck...
Yang juga uang mereka di PAJAKIN untuk bayar gaji para pejabat... berharap mereka mau memikirkan.
Swasta ? diminta naikin gaji karyawannya..
Uenakknya... :))
Satu lagi, Pemerintah ga mau mikir dari pos yang lain untuk nutupin APBN.
Mikir yang paling gampang, yakni BBM naikin.
Kalo gak sanggup, ya mundur ajah jadi pemimpin. (tahun depan mundur ya... kasih kesempatan yang lain yang lebih kompeten dan berani).
Anggaran & Belanja Pemerintah sampai di potong 21 Trilliun ?
ck ck ck, gedenya :)) buat apa ajah tuh.
BLT hanya buat sebulan dan 100 rebu pulak ?
Dapat apa hari gini... ?
TIDAK mendidik.
ttd..
rakyat yang beli apa2 dah mahal
bagaimana saya Akan mendebat Anda,
BalasHapusBBM sudah naik menjadi Rp 6.000
dan di surabaya pagi ini, orang-orang kelimpungan karena sopir angkot demo
Untungnya sore ini dah selesai demonya
Salam hormat
haduh... bener2 gak ngerti dah... sbenarnya itung2annya gimana sih??
BalasHapuskayaknya emang udah bakat kok naikin minyak semenjak reformasi? indonesia memang aneh
BalasHapusTelevisi nasional jelas dari dulu adalah corong pemerintah. Kalo televisi2 swasta..mereka itu kan metamorf-metamorf kapitalis, jadi sangat diragukan keberpihakannya ke rakyat, tayangan2 hanya dititikberatkan pada bagaimana supaya ratingnya tinggi, alih-alih menggalang siaran-siaran yang memperjuangkan amanat rakyat..
BalasHapusapapun alasan pemerintah untuk menaikan BBM tetap akan menyengsarakan rakyat,dalam pandangan ekonomi islam minyak termasuk dalam jenis kepemilikan umum yang itu tidak boleh dikuasai oleh swasta,dan hanya boleh diolah oleh negara dan itu pun untuk kepentingan rakyat.cobalah kita berkaca pada Venezuela disana harga minyak tanah per liternya cuma Rp.500,dan iran per liternya cuma Rp.350. padahal Indonesia juga sama2 negara penghasil minyak bumi.Inilah akibatnya jika pemerintah lebih mempercayakan kekayaannya pada asing dari pada putra-putri negri sendiri.Semua permasalahan ekonomi,politik dan masalah multidimensional lainnya dapat selesai kalau kita mau dan berani mengatakan tidak pada barat yaitu sisitem kapitalisme yang telah menghancurkan bangsa ini.
BalasHapussayang dulu sebelum jadi menteri beliau keras menentang imf, namun setelah jadi kok melempem. dulu masa beliau jadi menteri juga bbm sempat naik, sekarang kok malah protes...
BalasHapussaya mau tanya neh..... apakah pak kwik pernah menaikkan harga BBM waktu jadi menteri ?
BalasHapusTernyata pada zaman Megawati yang jadi menteri ESDM yang menaikan harga BBM adalah Purnomo Yusgiantoro...:) Sama dengan sekarang.
BalasHapusMenteri muka lama lainnya yang ada di zaman SBY adalah Boediono (Menteri Keuangan). Sepertinya KKG yang jadi Ketua Bappenas kalah pamor dengan Menko Perekonomian: Dorodjatun Kuntjoto-jakti dan juga Menteri Negara BUMN: Laksamana Sukardi yang banyak menjual BUMN.
http://groups.yahoo.com/group/tasik/message/2848
-- "Tata S. Wirasasmita" schrieb:
Reporter: Yogi Arief , D Sangga B detikcom - Jakarta,
Tepat pukul 11.00 WIB,
Kamis
(9/8/2001) Presiden Megawati mengumumkan kabinetnya
di Istana Negara.
Susunan kabinet ini dinamakan Kabinet 'Gotong
Royong'.
Berikut susunan kabinet selengkapnya:
Menko Polkam : Susilo B Yudhoyono
Menko Perekonomian: Dorodjatun Kuntjoto-jakti
Menko Kesra: Jusuf Kalla
Mendagri : Hari Sabarno
Menteri Luar Negeri: Hasan Wirayudha
Menteri Pertahanan: H Matori Abdul Djalil
Menteri Kehakiman: Yusril Ihza Mahendra
Menteri Keuangan: Dr Boediono
Menperindag : Rini MS Suwandi
Menteri Energi dan SDM: Purnomo Yusgiantoro
Menteri Perhubungan: Agum Gumelar
Menteri Pertanian: Bungaran Saragih
Menteri Kehutanan: M Prakosa
Menteri Kelautan dan Perikanan: Rokhmin Dahuri
Menteri Koperasi dan UKM : Alimarwan Hanan
Mendiknas : Malik Fadjar
Menteri Agama: Said Agil Munawar
Menteri Kesehatan: Ahmad Sujudi
Menakertrans : Jacob Nuwawea
Menteri Sosial: Bachtiar Chamsyah
Meneg Pariwisata: I Gede Ardika
Menteri Negara BUMN: Laksamana Sukardi
Menteri Negara Pemukiman dan Prasarana Wilayah :
Sunarno
Meneg Ristek : Hatta Rajasa
Menteri Negara Lingkungan Hidup: Nabiel Makarim
Meneg Peranan Wanita: Sri Redjeki
Meneg Informasi & Telekomunikasi: Syamsul
Muarif
Meneg Percepatan Pembangunan KTI: Manuel Kaisieppo
Meneg PAN : Faisal Tamin
Kepala Bappenas : Kwik Kian Gie
Sekretaris Negara/Sekretaris Kabinet: Bambang
Kesowo
Kepala Badan Intelejen Negara: AM Hendropriyono
Jaksa Agung: Ditetapkan setelah pelantikan
menteri.
Dari dulu hingga sekarang pemerintah tu sama aja!
BalasHapustidak pernah terbuka mengenai semua perhitungan tersebut, sehingga rakyat dikalangan bawah yang ribut-ribut.
bagi yang kaya, seberapapun naiknya tetep saja gak ngaruh. tapi bagi rakyat kecil, semakin sengsara.
kapan pemerintah mau transparan dengan rakyatnya??? kapan-kapan!!!
Sebagian Pro Pemerintah
BalasHapusSebagian Pro Rakyat
Sebagian BERSEMANGAT Membela Rakyat !!
Sebagian MENYERAH Kalah Terhadap PEMERINTAH !!
MASALAH TIDAK AKAN SELESAI... YA MEMANG TIDAK AKAN SELESAI WONG RAKYATNYA SAJA TIDAK BISA BERSATU !!
alhamdulillah, premium cuma jadi 6 ribu, dan paling-paling kalau naik lagi ya 8 - 12 ribu.
BalasHapuskenaikan bbm itu cuma salah satu dari beberapa faktor produksi. bahkan gaji pegawai/karyawan juga supaya dinaikkan oleh pengusaha, mestinya disubsidi oleh pemerintah ya, bukan pengusaha yang disuruh mensubsidi. cuma pusingnya, harga jual barang yang diproduksi nggak bisa dinaikkan harga jualnya, klo dinaikkan, nggak laku, nggak ada yang beli. piye yo, klo usaha dijual aja ke asing laku nggak ya, .... duh ampun.....
nulisnya lagi bingung nih.....
Somehow i missed the point. Probably lost in translation :) Anyway ... nice blog to visit.
BalasHapuscheers, Doubloon
jangan lupa : pemimpin harus berani......... membela rakyatnya, bukan membela rakyat negara lain
BalasHapusSatu keyakinan saya,kalau pemerintah sudah berpihak kepada Rakyat maka negara akan tumbuh menjadi negara yang maju bisa sejajar dengan bangsa2 lain,tapi syarat yang Tuhan mau dari Negara ini adalah uruslah orang2 miskinmu dulu maka Aku akan melimpahkan berkat bagi Bangsa Ini. Wahai para Pemeimpin,bertobatlah dan pakailah hati nuranimu....Ya Tuhan...Tolonglah Bangsa ini.Utuslah malaikatMu kepada para pemimpin kami dalam mimpinya dan sampaikanlah apa yang seharusnya mereka perbuat.
BalasHapusgw sih g ngerti sama jalan pkirannya pemerintah,
BalasHapusyg gw tau cuma sbentar lagi tuh 2014,2 tahun lagi mnuju pemilu.
apa mungkin ya sisa subsidinya dimasukin buat blsm, ato dulu dibilang, BLT, biar rakyat pada seneng trus milih dia lagi???
huhuhu....ada udang dibalik batu...