Laporan wartawan Persda Network Hasanuddin Aco
Kompas.com, 28-5-2008 - Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI) memperkirakan angka kriminalitas akan meningkat sebagai dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Kenaikan harga BBM hampir pasti akan menyebabkan semakin sempitnya lapangan kerja baru akibatkan pengangguran bertambah, dan yang jelas akan memicu angka kriminalitas," kata Peneliti P2E LIPI Dr Wijaya Adi di Jakarta, Rabu (28/5).
Dia mencontohkan, ketika Pemerintah menaikkan harga BBM tahun 2005 lalu angka kriminalitas juga naik. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah tindak pidana 2005 sebesar 256.431 kasus, sedangkan sebelum menaikkan harga BBM, tepatnya 2004, angka kriminal 220.886 kasus. "Dengan kata lain angkanya naik 16,09 persen," katanya.
Baca berita selengkapnya di:
http://www.kompas.com/read/xml/2008/05/28/14074576/lipi.kenaikan.bbm.picu.kriminalitas
Perampok Habisi Tiga Nyawa, Bawa Kabur 100 kg Emas
Friday, 06 June 2008
SEMARANG - SURYA-Perampokan sadis kembali terjadi. Pasangan suami istri, Welly Chandra, 34, dan Anik Wijayanti, 37, distributor dan pemilik toko emas Bintang Emas di Jl Kranggan Timur No 21 Semarang, tewas mengenaskan dibunuh kawanan perampok. Tidak hanya itu, perampok yang diperkirakan berjumlah empat orang juga membunuh pembantu rumah tangga korban bernama Wulandari, 15, warga Grobogan. Dalam peristiwa itu, kawanan perampok menyikat sejumlah emas batangan seberat kurang lebih 100 kg.
Peristiwa yang menggegerkan itu terjadi Rabu (4/6) sekitar pukul 20.00 WIB. Welly Chandra dibunuh di rumahnya, sedangkan Anik dan Wulandari ditemukan sudah tak bernyawa di dalam mobil kijang Innova hitam nopol H 8621WD milik korban di pinggir jalan kawasan Universitas Negeri Semarang (Unnes) Sekaran, Semarang, Kamis pagi.
Ketiga korban diduga dibunuh dengan cara ditembak, karena di tubuh mereka ditemukan adanya beberapa luka bekas tembakan. Polisi juga menemukan lima proyektil peluru di lokasi kejadian di rumah korban dan didalam mobil Innova.
Jenazah ketiga korban masih berada di kamar mayat RS Bhayangkara, Semarang, sedangkan satu korban yang selamat bernama Iing, 60 (famili Welly), masih dirawat di ruang ICU RS dr Kariadi dalam kondisi kritis.
Peristiwa perampokan itu tergolong berani dan profesional. Lokasi kejadian termasuk kawasan ramai dan padat. Peristiwa itu bermula saat Welly, Anik, Iing, dan Wulandari hendak pulang dari rumah di Jl Kranggan ke rumah lainnya di Jalan Raya Ungaran No 35.
Namun ketika Welly sedang mengeluarkan mobil, mendadak muncul kawanan perampok menghadang kendaraan sambil mengacungkan senjata api serta memaksa korban untuk masuk kembali ke dalam rumah.
Perampok lalu membekap mulut Welly dengan lakban dan memborgol tangannya. Kawanan perampok juga melumpuhkan Satpam, Eko, membius anjing penjaga serta merusak alat perekam central circuit televisi (CCTV) yang terpasang di rumah korban.
Setelah melumpuhkan Welly dan keluarganya, perampok mengobraik-abrik seluruh ruangan, serta berhasil menyikat kurang lebih 100 kg emas batang yang tersimpan di brankas. Diduga melakukan perlawanan Welly, kemudian ditembak perampok
Sedangkan istrinya (Anik), Iing, dan pembantu Wulandari dibawa kabur kawanan perampok menggunakan mobil Innova milik korban.
Pada Kamis (5/6) pagi, Anik dan Wulandari ditemukan tewas dengan luka di bagian kepala dan punggung. Keduanya ditemukan dalam posisi duduk dengan tangan terikat di jok tengah serta tangan terikat. Sedangkan Iing selamat namun kondisinya kritis.
Kapolwiltabes Semarang Kombes Pol Mashudi menyatakan untuk mengungkap kasus tersebut telah meminta keterangan enam orang saksi yang mengetahui kejadian tersebut.
"Kami telah meminta keterangan enam saksi serta mengumpulkan alat bukti, untuk mengungkap kasus itu. Anggota masih di lapangan mengejar pelaku," katanya.
Menurutnya, melihat modus pelaku yang secara sadis melukai dan membunuh korbannya memang ada kemiripan dengan pelaku perampokan di beberapa tempat lainnya.
"Memang ada kemiripan pelakunya sama, namun untuk memastikan masih dilakukan penyelidikan," tandasnya.
Direskrim Polda Jateng Kombes Dewa Parsana mengungkapkan, dari keterangan para saksi, jumlah pelaku diperkirakan sebanyak empat orang, satu di antaranya mengenakan seragam polisi lalu lintas.
Baca artikel selengkapnya di:
Kriminalitas naik ... itu kan hanya berpengaruh pada rakyat bawah.. mereka yang memerintah dan DPR .. paling akan cari bodiguard or satpol PP deh...solusi ringan bagi mereka sang kapitalis sejati.
BalasHapusKasihan bgt orang2 yg berada di bawah..mereka semakin senggara gara2 BBM naek yg mengakibatkan semua harga kebutuhan jg ikut naek, apalagi banyak company yang gulung tikar..nemambah banyaknya pengangguran, banyak orang yg frustasi hingga cari jalan pintas melakukan kegiatan kriminal..
BalasHapusThxs infonya...artikel anda juga aku submit di :
http://hukum-kriminal.infogue.com/kenaikan_bbm_picu_kriminalitas
[…] http://infoindonesia.wordpress.com/2008/05/29/lipi-kenaikan-bbm-picu-kriminalitas/ […]
BalasHapus