Berikut nama-nama pendukung kenaikan harga BBM tahun 2005 yang mencapai 125%. Mereka memasang iklan dukungan kenaikan harga BBM di berbagai media massa. Bahkan LPEM FEUI membuat “studi Ilmiah” yang menyatakan kemiskinan berkurang jika harga BBM dinaikkan.
Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro yang berulangkali menaikan harga BBM ternyata di zaman Megawati juga menaikan harga BBM.
Semoga intelektual kita lebih memihak kepada rakyat. Berikan BBM dengan harga yang terjangkau kepada rakyat. Bukan harga Internasional.
http://www.tokohindonesia.com/berita/berita/2005/01/freedom.shtml
Tokoh Indonesia
Dukung Pemerintah
36 Tokoh Iklan Kenaikan Harga BBM
Jakarta 8/3/2005: Sebanyak 36 tokoh diiklankan Freedom Institute sebagai pendukung pemerintah mengurangi subsidi BBM (menaikkan harga BBM). Sebagian mereka mempertaruhkan kredibilitas yang sebelumnya sudah sangat diakui oleh masyarakat sebagai tokoh intelektual yang berpihak kepada kepentingan umum dalam profesinya masing-masing.
Mereka di antaranya berprofesi sebagai akademisi, peneliti, pemerhati sosial, rohaniwan, seniman, pengusaha, advokat, ekonom, politisi dan wartawan. Tampilnya nama-nama sebagian tokoh diiklan Freedom Institute ini menjadi sorotan publik yang dinilai sebagai kurang pantas dilakukan oleh tokoh intelektual yang tadinya dianggap berpihak kepada kepentingan umum. Namun rupanya, para tokoh itu mempunyai alasan sendiri bersedia ditampilkan sebagai tokoh iklan kenaikan harga BBM itu.
Iklan untuk mendukung kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM itu diterbitkan di media massa tanggal 26 Februari 2005, beberapa hari sebelum pemerintah menaikkan harga BBM dalam negeri rata-rata 29 persen tanggal 1 Maret 2005. Kebijakan menaikkan harga BBM ini mendapat penolakan dari berbagai pihak yang dampaknya dirasakan sangat memberatkan rakyat kecil.
Nama-nama tokoh yang tampil sebagai bintang iklan pendukung kenaikan harga BBM bersama-sama dengan Juru Bicara Presiden Andi Mallarangeng dan Dino Patti Djalal, itu antara lain rohaniwan Franz Magnis Suseno, tokoh pers dan pendiri Tempo Gunawan Muhammad dan Fikri Jufrie, pengacara kondang pembela hak-hak asasi manusia Todung Mulya Lubis, dan tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar-Abdalla.
Nama-nama lain yang menjadi bintang iklan Freedom Institute, itu adalah Agus Sudibyo, Anggito Abimanyu (ekonom), Anton Gunawan, Ayu Utami (senimawati), Bimo Nugroho (praktisi televisi), Dana Iswara (praktisi televisi), Dodi Anbardi, Hadi Soesastro (ekonom), Hamid Basyaib, Ichsan Loulembah (anggota DPD dari Sulawesi Tengah), dan Jeffrie Geovanie (Direktur Kampanye Calon Presiden HM Amien Rais).
Juga Jeannette Sdjunadi, Lin Che Wei (ekonom), Luthfi Assyaukenie, M. Chatib Basri (ekonom), M Ikhsan (ekonom), M Sadli (ekonom), Mohammad S Hidayat (pengusaha, Ketua Kadin 2004-2008), Nirwan Dewanto (pengusaha), Nong Darol Mahmada, Nono Anwar Makarim (advokat senior), Raden Pardede (ekonom), Rahman Tolleng (politisi Golkar dari Bandung), Rizal Mallarangeng (adik Juru Bicara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Andi Mallarangeng), Rustam F Mandayun, Saiful Mujani (peneliti pada sejumlah polling-polling), Sofyan Wanandi (pengusaha), Sugiarto Chandra dan Thee Kian Wie.
Iklan full-colour satu halaman penuh itu memuat data, bahwa dengan harga minyak dunia saat ini, subsidi BBM akan mencapai Rp 70 trilyun. Artinya, negara harus menghabiskan Rp 200 miliar setiap hari hanya untuk menyangga harga BBM.
ôBerapa sekolah dan puskesmas yang dapat kita bangun setiap hari, setiap minggu, atau setiap bulan, dengan dana sebesar itu?,ö petikan iklan Freedom Institute, institusi yang disebut independen dan pendiriannya diprakarsai Aburizal Bakrie itu.
Ditampilkan pula grafik hasil perhitungan LPEM-FEUI, yang jika diiringi dengan program kompensasi tertentu pengurangan subsidi BBM justru mengurangi jumlah kaum miskin. Menurut LPEM-FEUI itu, dampak kenaikan BBM dari jumlah penduduk miskin Indonesia kondisi awal adalah sejumlah 16,25%, dengan kenaikan BBM 30% jumlah penduduk miskin Indonesia menjadi 16,43%. Dan sesudah kompensasi jumlah penduduk miskin menurut LPEM-FEUI akan turun menjadi hanya 13,87%.
Program kompensasi ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti beasiswa pendidikan, perbaikan sarana kesehatan, dan bantuan beras murah. ôKita harus berani memilih: bersembunyi dibalik kekeliruan masa lalu, atau menghadapi persoalan sekarang untuk menyiapkan masa depan bersama yang lebih baik,ö demikian bunyi terakhir iklan yang akhirnya menuai beragam kontroversi di masyarakat, bahkan mempertanyakan ketokohan para bintang iklan yang selama ini kredibiltasnya sesungguhnya sudah pernah diakui oleh masyarakat sebagai tokoh yang baik-baik. *ti/ht.
Baca selengkapnya di:
http://www.tokohindonesia.com/berita/berita/2005/01/freedom.shtml
Nama Pendukung Kenaikan Harga BBM Berdasarkan Abjad
Agus Sudibyo |
Andi Mallarangeng |
Anggito Abimanyu |
Anton Gunawan |
Ayu Utami |
Bimo Nugroho |
Dana Iswara |
Dino Patti Djalal |
Dodi Anbardi |
Fikri Jufrie |
Franz Magnis Suseno |
Gunawan Muhammad |
Hadi Soesastro |
Hamid Basyaib |
Ichsan Loulembah |
Jeannette Sdjunadi |
Jeffrie Geovanie |
Lin Che Wei |
Luthfi Assyaukanie |
M Ikhsan |
M Sadli |
M. Chatib Basri |
Mohammad S Hidayat |
Nirwan Dewanto |
Nong Darol Mahmada |
Nono Anwar Makarim |
Raden Pardede |
Rahman Tolleng |
Rizal Mallarangeng |
Rustam F Mandayun |
Saiful Mujani |
Sofyan Wanandi |
Sugiarto Chandra |
Thee Kian Wie |
Todung Mulya Lubis |
Ulil Abshar-Abdalla |
Assalamualaikum, Pak Ustadz.
BalasHapusSaya sangat-sangat kaget membaca apa yang tertulis di artikel ini. Orang-orang itu sendiri selama ini sudah kontrovesial sekali.
Apalagi kalau mereka mendukung kenaikan BBM. JIL sudah jelas pro terhadap Amerika Serikat dan kepentingan2 negara adidaya tersebut. Mereka sudah lama diketahui mendapat dana milyaran dari AS. sehingga makin kuat dugaan kita semua bahwa kenaikan BBM ini hanya merupakan rekayasa negara adidaya pembunuh itu.
Terima kasih sekali Pak Ustadz sudah memuat berita ini. Semoga rakyat Indonesia terbuka matanya agar bisa melihat siapa yang sesungguhnya musuh mereka.
Minta izin memuat artikel ini di blog saya ya pak ustadz
BalasHapusterima kasih
Saya tak terlalu heran melihat para pendukung ini. Ini negara bebas, dan mereka sedikit banyak memihak kepentingan "pasar" (spekulan, korporasi, dll) ketimbang membantu menyelesaikan persoalan dasar kita. Intelektual kok bikin iklan ya...
BalasHapusThx
dengan itu semua ya kita harus tingkatkan lagi potensi kita untuk mencari nafkah(yang halal.)mereka yang mendukung bbm naik sih boleh aja tapi untuk orang-orang yang kendaraan tertentu(mobil pribadi)tdk untuk kendaran umum,motor karna mereka sudah pasti orang2 kecil yang pas-pasan hidupnya itu yang harus di subsidi .
BalasHapusPak, iklan dukungan ini kan buatan tahun 2005, dan dulu pun sudah menjadi sumber keributan; mengapa dimuat lagi di Blog Bapak sekarang (tgl tercantum: 24 Juli 2008)?
BalasHapusPun saya tidak membaca adanya korelasi antara berita basi ini dengan kenaikan BBM yang baru saja terjadi. Maksud saya, bilamana ini memang dijadikan sebagai sekedar pencegah lupa, maka mohon agar dapat dinyatakan sejelas2nya soal itu di dalam artikel Bapak di atas.
Akibatnya bisa kita lihat pada komentar2 yg sudah masuk, rata2 misleading -- IMHO dan CMIIW.
sejarah indonesia telah membuktikan bahwa hanya orang-orang yang menghamba kepada uang dan jabatan saja yang rela menjual negerinya sendiri kepada kolonial asing temasuk dalam hal ini adalah mereka(JIL beserta kelompok yang tergabung dalam AKKBB)yang telah begitu nyata membela kepentingan kapitalis penjajah Amerika cs.
BalasHapusBuat terbanglah, situs ini memang untuk merekam peristiwa, tindakan, atau pernyataan tokoh2 di Indonesia. Tahun 2005 bukanlah waktu yang lama. Baru 3 tahun. Padahal periode Pemilu saja 5 tahun.
BalasHapusOleh karena itu kita berkepentingan untuk melihat tokoh mana yang pro rakyat dan mana yang tidak. Apalagi hingga saat ini saya tidak melihat satu tokoh pun yang dulu mendukung kenaikan harga BBM sekarang menolaknya dengan tegas (paling tidak via iklan). Bahkan beberapa di antaranya tetap mendukung kenaikan harga BBM.
Saya pernah memuat daftar orang ini di blog saya, kemudian blog saya dihapus oleh wordpress. Apakah karena protes dari Amerika yang menyebabkan blog saya dihapus? Terimakasih
BalasHapusBuat apa uang sekian banyak untuk subsidi bbm? Lebih baik dikorup dan buat bancaan politisi
BalasHapusagar sedikit lurus bahwa Franz Magnis Suseno marah besar namanya tertulis di situ, sebab ia merasa ditipu orang-orang di freedom institute...mereka minta pencantuman nama bukan untuk konteks dukungan kenaikan harga BBM, tapi dipelintir oleh anjing-anjing Goenawan Mohamad....silakan saja konfirmasi sendiri ke Franz Magnis Suseno....aku tahu betul konteks waktu itu.....
BalasHapus