Rabu, 14 April 2010

2 Anggota DPRD Dipukuli Satpol PP: Aparat atau Preman?


Dua anggota DPRD DKI Jakarta mengalami luka serius setelah dipukuli Satpol PP meski sudah menunjukkan identitas. Sementara banyak rakyat lainnya luka bahkan ada yang meninggal karena bentrok dengan Satpol PP. Satpol PP itu petugas keamanan atau preman yang menakutkan?


Ketua Komnas HAM Ifdhal Kasim berkata: "Tindakan Satpol PP pada warga sekitar areal pemakaman Mbah Priok sungguh brutal. Satpol PP bertindak layaknya segerombolan preman, bukan aparat penegak hukum."


Bentrokan terjadi karena Pemprov DKI hendak menggusur bangunan liar yang berada di sekitar kompleks pemakaman Habib Hasan bin Muhammad Al Hadad atau Mbah Priok yang diklaim milik PT Pelindo II.


Tapi aneh juga jika Komplek Pemakaman Habib Hassan bin Muhammad Al Hadad yang merupakan pendiri Tanjung Priok yang berusia ratusan tahun (sejak abad 18) tiba-tiba diklaim jadi milik PT Pelindo II. Kapan belinya? Aneh sekali jika pengadilan yang kerap di tengarai ada Mafia Peradilan/Mafia Hukum akhirnya memenangkan PT Pelindo II sebagai pemilik lahan tersebut.



PT Pelindo II sudah menguasai lahan 1,4 juta m2 lebih. Selain itu dari peta di Wikimapia, masih banyak lahan kosong di situ. Kenapa PT Pelindo II ngotot ingin merebut tanah makam tersebut? Kenapa tidak memanfaatkan lahan kosong yang masih ada atau jika perlu mereklamasi pantai di sekelilingnya? Singapura mampu mereklamasi laut seluas 100 km2 menjadi daratan.



Seharusnya Walikota Jakarta Utara dan Satpol PP yang digaji pakai uang rakyat juga meneliti siapa pemilik tanah tersebut. Jangan main gusur. Orang yang menggunakan akal sehat tentu tahu bahwa tanah tersebut adalah milik pendiri Tanjung Priok dan ahli warisnya kecuali jika ada jual-beli yang ditandai dengan akte jual-beli dengan pemilik yang sah.


Dosa besar mengambil tanah orang dengan jalan yang bathil.


"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih," [At Taubah 34]


"Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui. " [Al Baqarah 188]



Eksekusi Makam Mbah Priok
Dua Anggota DPRD DKI Kena Pukul Satpol PP
Mereka adalah Ketua Komisi A DPRD DKI, Ida Mahmuda dan anggota Komisi B, S Andika.
Rabu, 14 April 2010, 13:08 WIB
Eko Priliawito


VIVAnews - Dua anggota DPRD DKI Jakarta mengalami luka serius setelah terkena aksi salah sasaran anggota Satpol PP saat terjadi bentrokan dalam eksekusi pendopo yang berada di makam Habib Hasan bin Mumammad Al Hadad atau Mbah Priok.


Mereka adalah Ketua Komisi A DPRD DKI, Ida Mahmuda dan anggota Komisi B, S Andika dari Partai Gerindra. Pemukulan terhadap keduanya berlangsung saat terjadi perundingan antara Wakil Walikota Jakarta Utara, Atma Sanjaya dan pengelola makam bersama dengan DPRD DKI Jakarta.


"Dialog belum selesai langsung ada serangan dari Satpol PP. Kami kemudian dipukuli meski telah menunjukan indentitas," ujar Ida Mahmuda, kepada wartawan, Rabu 14 April 2010.


AKibat pemukulan ini, Ida Mahmuda dan Andika mengalami luka di telapak tangan dan memar pada wajahnya. Mereka akan melakukan visum dan melaporkan kejadian ini kepada polisi.


"Bukan cermin pelindung masyarakat, tapi aksi preman," ujarnya lagi.


Akibat kejadian ini Kepala satpol PP DKI Haryanto Badjuri langsung meminta maaf kepada yang bersangkutan. "Saya minta maaf karena situasinya sangat kacau," ujar Badjuri.


Akibat bentorkan ini, satu remaja meninggal dunia dan satu orang lainya kritis. Sementara hingga kini ada 31 petugas Satpol PP yang menjalani perwatan. Lima diantara harus menjalani operasi karena luka serius.


Laporan: Arnes Ritonga| Jakarta Utara


http://metro.vivanews.com/news/read/143927-dua_anggota_dprd_dki_kena_pukul_satpol_pp


Sejarah Mbah Priok Atau Habib Hasan bin Muhammad al Haddad
Makam Habib Hasan bin Muhammad al Haddad atau yang dikenal sebagai Makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara, menyimpan cerita sejarah sehingga sangat dihormati warga. Bahkan, ketika pendopo makam akan dibongkar pemerintah, pengikut rela mati mempertahankannya.


Cerita yang berkembang di masyarakat Tanjung Priok, Habib Hasan merupakan salah satu tokoh yang dikenal sebagai penyiar agama Islam. Dia berasal dari Pulau Sumatera. Habib bisa sampai di tanah Batavia (Jakarta) awalnya karena perahu yang tertimpa badai ketika hendak melintas di dekat Batavia.

Tetapi, pada waktu itu Habib selamat dari amukan badai. Menurut cerita yang dipercaya masyarakat, Habib selamat karena menemukan periuk. Dengan periuk itulah habib berhasil menepi ke Batavia. Sejak itu, Habib Hasan tinggal di Batavia dan menyiarkan agama Islam di sana. Tidak lama kemudian, kawasan tempat di mana habib pernah selamat dari badai itu dinamai
Tanjung Priok.

Habib Hasan meninggal di Batavia. Untuk mengenang perjuangan habib, pengikutnya membangun makam sekaligus masjid untuk mengadakan majelis taklim. Makam di Koja ini kemudian dikenal sebagai makam Mbah Priok. Tempat itu kemudian dikenal luas. Tiap akhir pekan, sampai sekarang, sedikitnya 1.500 orang mengikuti pengajian di sana.

Sampai akhirnya timbul kasus. Bangunan pendopo makam Mbah Priok dinyatakan berdiri di atas lahan milik PT Pelindo II sehingga menyalahi aturan dan harus ditertibkan. Sudah beberapa tahun lalu, upaya penertiban pendopo akan direalisasikan. Tetapi, ahli waris makam Mbah Priok menolak keras. Sampai akhirnya, Rabu (14/4), pemerintah mengerahkan petugas untuk mengeksekusi.

Pengikut Habib Ali Zaenal Abidin bin Abdulrahman Al Idrus dan Habib Abdullah Sting, ahli waris makam Mbah Priok, tidak tinggal diam. Mereka menghadang laju petugas hingga akhirnya bentrok fisik pecah dan korban berjatuhan.

Makam Mbah Priok adalah potongan histori Jakarta. Dalam perkembangan zaman, di sekitar makam berdiri aneka bangunan, termasuk bangunan tanpa izin.

Lantas siapa Mbah Priok? Mbah Priok terkait erat dengan sejarah kota Jakarta dan perkembangan Islam di Jawa. Nama daerah Tanjung Priok yang kita kenal sekarang ini, lahir dari kisah hidup Mbah Priok.

Mbah Priok adalah nama lain dari Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad. Habib Hasan adalah penyebar Islam di Jakarta Utara pada abad ke-18. Ulama ini meninggal pada tahun 1756 karena kapalnya terkena badai di laut utara Jakarta.

Saat Habib Hasan dimakamkan, batu nisannya adalah dayung patah dan periuk nasi milik Habib Hasan. Di makam itu juga ditanam Bunga Tanjung. Kemudian, dari makam ini lahirlah nama Tanjung Priok yang merujuk pada bunga Tanjung dan periuk nasi di makam ulama ini.

Dahulu, makam asli Mbah Priok ada di kawasan Pondok Dayung. Makam ini lalu dipindahkan ke lokasi yang ada sekarang. Seiring waktu berjalan, kawasan di sekitar makam Mbah Priok, tumbuh menjadi kawasan pelabuhan terpadu Tanjung Priok. Hingga saat ini, makam Mbah Priok menjadi salah satu tempat ziarah di Jakarta. Para peziarah datang dari berbagai wilayah di Indonesia.

Makam ulama ini, kini berada di dekat Terminal Peti Kemas (TPK) Koja, Jakarta Utara. Selain makam, ada juga beberapa perumahan milik warga. Karena wilayah ini dekat dengan pelabuhan, mulailah timbul perselisihan dengan warga dan ahli waris makam dengan pengelola pelabuhan. "Wajar jika umat mempertahankan tempat, karena ini merupakan syiar Islam dan tempat sejarah," kata pengacara ahli waris Mbah Priok, Suhendri Hasan, Rabu (14/4/2010) pagi.

Sementara Pemprov membantah akan menggusur makam. "Kami sama sekali tidak akan membongkar makam Mbah Priok, bahkan menyentuh pun tidak. Justru nanti luasnya akan kita tambah, yang sekarang 20 meter persegi menjadi 100 meter persegi,

Pemprov menyatakan bahwa yang akan digusur adalah bangunan tanpa izin di sekitar makam, yang menurutnya, merupakan lahan PT Pelindo II. Perundingan antara warga dan Pemprov DKI Jakarta, tidak pernah mendapatkan titik temu. Perselisihan ini berujung pada rusuh yang meletus hari ini.

http://pakarbisnisonline.blogspot.com/2010/04/sejarah-mbah-priok-atau-habib-hasan-bin.html



Bentrok di Makam Mbah Priok, 1 Orang Tewas
Belum diketahui secara pasti indentitas korban tewas akibat bentrokan itu.
Rabu, 14 April 2010, 12:50 WIB
Eko Priliawito
(Antara/Yusran Uccang)


VIVAnews - Satu orang remaja laki-laki meninggal dunia dalam tawuran antara petugas Satpol PP saat terjadi bentrokan dalam eksekusi pendopo yang berada di makam Habib Hasan bin Mumammad Al Hadad atau Mbah Priok.

Belum diketahui secara pasti indentitas korban tewas. Berdasarkan pantauan VIVAnews, Rabu 14 April 2010, remaja yang meninggal dunia itu diseret dari dalam areal makam dan diletakan dalam keadaan tewas di depan pendopo.

Sementara satu lelaki dewasa, yang mengenakan baju putih juga mengalami luka serius akibat terkena pukulan. Kedua korban sudah dilarikan ke Rumah Sakit Daerah Koja, Jakarta Utara.

Akibat bentrokan ini, sedikitnya 31 Satpol PP mengalami luka dan lima diantaranya mengalami luka serius dan harus menjalani operasi
• VIVAnews

http://metro.vivanews.com/news/read/143918-bentrok_di_priok__1_tewas_dan_31_luka_luka



Rabu, 14/04/2010 13:58 WIB
Bentrok Makam Mbah Priok
Komnas HAM: Tindakan Satpol PP Brutal, Seperti Segerombolan Preman
Niken Widya Yunita - detikNews
Jakarta - Tindakan Satpol PP pada warga sekitar areal pemakaman Mbah Priok sungguh brutal. Satpol PP bertindak layaknya segerombolan preman, bukan aparat penegak hukum.


"Jelas ini suatu tindakan yang sangat brutal. Satpol PP kan aparat hukum yang menegakkan Perda. Kita melihat tindakan Satpol PP bukan seperti aparat hukum yang sedang bertindak tetapi seperti segerombolan preman," ujar Ketua Komnas HAM Ifdhal Kasim kepada detikcom, Rabu (14/4/2010).

Ifdhal menyaksikan insiden Priok berdarah itu lewat siaran televisi. Dia juga menyatakan, pihaknya sudah mengirimkan tim ke lokasi kericuhan. Tim dipimpin Wakil Ketua Komnas HAM Ridha Saleh.

"Kita akan melihat berapa korbannya, bagaimana proses penggusuran apakah mematuhi hukum, bagaimana dalam menangani anak-anak dan orangtua. Satpol PP juga tidak bisa serta merta menggunakan cara di luar hukum misalnya pemukulan dan menyerang anak dan orangtua," jelasnya.

Tim Komnas HAM, lanjut Ifdhal, nantinya juga akan menyelidiki tindakan brutal Satpol PP itu.

"Sebenarnya beberapa orang yang menjadi bagian warga yang digusur sudah melapor kepada kita, kami juga sudah merespons. Kita meminta Walikota Jakarta Utara untuk sementara menghentikan penggusuran itu. Selesaikanlah sengketa perdatanya dulu, tapi sudah dilakukan penggusuran hari ini," sesal Ifdhal.

(nik/nrl)

http://www.detiknews.com/read/2010/04/14/135847/1338112/10/komnas-ham-tindakan-satpol-pp-brutal-seperti-segerombolan-preman



Bentrokan di Makam Mbah Priok
Bentrok Warga vs Polisi Pecah, Mobil Satpol Digulingkan
Muhammad Taufiqqurahman - detikNews


Jakarta - Bentrok kembali pecah di kawasan Terminal Peti Kemas Koja, yang berdekatan dengan areal makam Mbah Priok. Polisi yang berjaga di pengamanan luar diserang oleh warga. 2 Mobil Satpol PP yang sedang parkir digulingkan oleh warga.

Warga yang berjumlah ratusan menyerang polisi sekitar pukul 13.15 WIB, Rabu (14/4/2010). Saat itu polisi sedang berjaga di lapis luar yaitu di kawasan di Terminal Peti Kemas Koja. Jarak terminal dengan areal makam Mbah Priok sekitar 500 meter.

Polisi yang diserang hanya bisa bertahan dan menutup diri dengan tameng. Mobil water cannon polisi juga tak henti menyemburkan air bertekanan tinggi ke arah massa.

Warga yang berjumlah ratusan juga menggulingkan 2 mobil Satpol PP yang sedang diparkir. Akibatnya kaca depan mobil pecah. Sebanyak 3 warga yang kembali diamankan polisi.

Menurut Pemprov DKI Jakarta, pihaknya tidak bermaksud menggusur makam Mbah Priok karena merupakan situs bersejarah. Pihaknya hanya akan menggusur bangunan liar yang berada di sekitar kompleks karena merupakan lahan PT Pelindo II.

http://www.detiknews.com/read/2010/04/14/134103/1338080/10/bentrok-warga-vs-polisi-pecah-mobil-satpol-digulingkan



Eksekusi Makam Mbah Priok
Bukan Makam Yang Dibongkar, Tapi Pendopo
Mbah Priok punya cerita sendiri mengenai mengapa sampai dia begitu dihormati warga.
Rabu, 14 April 2010, 10:46 WIB
Siswanto


VIVAnews – Pemerintah Provinsi DKI tidak akan membongkar makam Mbah Priok, melainkan hanya gapura dan pendopo yang ada di areal makam.

“Sedangkan makam Mbah Priok tidak akan dibongkar dan justru akan dibuat monumen agar lebih bagus lagi dan tetap dapat dikunjungi warga,” kata Kepala Bidang Informasi Publik Dinas Kominfo Pemprov DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia, Rabu 14 April 2010.

Cucu menambahkan pemerintah juga tidak pernah melarang warga untuk mengunjungi makam itu.

Kendati demikian, pengikut Habib Ali Zaenal Abidin bin Abdulrahman Al Idrus dan Habib Abdullah Sting, sebagai ahli waris atau pengelola makam, tetap menolaknya. Mereka menilai pembongkaran itu tidak sah.

Ketika tadi pagi petugas Satpol PP akan mengeksekusi, pengikut habib menghalau petugas dengan serangan bom molotov, batu, senjata tajam, dan kayu.

Akibatnya, sekitar dua puluh anggota petugas Satpol PP menderita luka serius, bahkan dua orang putus tangannya, dan harus dilarikan ke RSUD Koja. Korban juga jatuh di pihak pendukung eksistensi makam.

Bentrok mulai tenang setelah pemerintah dan pengelola makam sepakat berunding. Hingga siang ini, perundingan masih berlangsung.

Tadi pagi, Wakil Walikota Jakarta Utara Atma Senjaya mengatakan penertiban gapura dan pendopo di makam Mbah Priok ini sudah sesuai dengan instruksi gubernur DKI nomor 132/2009 tentang penertiban bangunan.

Sebab, kata dia, bangunan itu berdiri di atas lahan milik PT Pelindo II, sesuai dengan hak pengelolaan lahan (HPL) Nomor 01/Koja dengan luas 1.452.270 meter persegi.

Sementara itu, Mbah Priok punya cerita sendiri mengenai mengapa sampai begitu dihormati warga. Dia merupakan salah satu tokoh penyiar agama Islam yang berasal dari Pulau Sumatera. Saat akan sampai ke wilayah Batavia, perahunya terkena badai.

Namun, dia selamat karena menemukan periuk dan akhirnya berhasil menepi di Batavia. Sejak itu dia tinggal di Batavia dan menyiarkan agama Islam. Tak lama kemudian, kawasan itu pun akhirnya dinamai Tanjung Priok.
• VIVAnews

http://metro.vivanews.com/news/read/143859-bukan_makam_yang_dibongkar__tapi_pendopo

Massa pendukung Mbah Priok berjaga sambil membawa berbagai jenis senjata seperti tombak dan bambu runcing. Makam Mbah Priok ini akan digusur karena berada di atas lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II.
Rabu 14/04/2010 08:46 WIB
Foto News
Pembongkaran Makam Mbah Priok Rusuh
Fotografer - Muhammad Taufiqqurahman

Upaya pembongkaran makam Habib Hasan bin Muhammad al Haddad alias Mbah Priok di Koja, Jakarta Utara, mendapat perlawanan dari ratusan orang. Mereka membarikade pintu masuk makam Mbak Priok.

http://foto.detik.com/readfoto/2010/04/14/084613/1337802/157/1/pembongkaran-makam-mbah-priok-rusuh

1 komentar: