Jakarta adalah kota yang sangat macet. Jalan sejauh 1 km saja bisa ditempuh sampai 1 jam lebih. Jadi masalah senggolan/serempetan itu biasa.
Yang tidak lucu adalah jika karena masalah serempetan itu tidak diselesaikan secara damai atau melalui jalur hukum. Tapi dengan menganiaya pengendara lain seperti oknum TNI, Kapten M. Arlutfi, Kepala Urusan Personalia di Markas Besar TNI AD, yang berulangkali memukuli pengendara sepeda motor sementara tangan lainnya memegang pistol siap menembak jika korban melawan.
Dua kali oknum tersebut menembakkan senjatanya ke atas. Menurut TNI, itu cuma Air Soft Gun dan suara letusan itu cuma bunyi proyek pembangunan di sekitarnya. Sejak kapan orang membangun gedung pakai tembakan pistol?
Lebih lucu lagi, Kadispen TNI berdusta untuk membela anak buahnya dengan mengatakan itu untuk membela diri. Membela diri terhadap apa? Wong justru di situ justru pengemudi sepeda motor tersebut yang dianiaya oknum TNI tsb berulang-kali.
Senggolan/serempetan itu biasa. Disalip orang juga biasa. Makanya di Jakarta kita harus bisa menahan sabar. Kalau tidak sabar, mending tinggal di rumah.
Ini video di mana Kadispen TNI berdalih oknum TNI tersebut cuma "Membela Diri":
[youtube http://www.youtube.com/watch?v=gUouSTW6Xyk?rel=0]
Anggota TNI hanya bermaksud melindungi diri saat terlibat adu mulut dengan pengendara sepeda motor di Jalan Pal Merah, Jakarta Barat. Dalam aksi itu, anggota berpangkat Kapten tersebut menenteng sebuah pistol. Aksi anggota TNI itu direkam dalam sebuah video yang diunggah di YouTube dengan judul 'Koboi Palmerah'.
Pelat Mobil TNI: 1394-00:
Video: Diserempet, 'Koboy Palmerah' Todongkan Pistol
Bahkan "Sang Koboy Palmerah" sampai mengeluarkan pistol. Dia memarahi seorang pengendara sepeda motor yang menyerempetnya. Dia berdiri dengan menggen
Peristiwa itu terjadi pada Senin 30 April 2012 di Palmerah Selatan di dekat halte Kompas. "Sang Koboy Palmerah" marah sambil mengacungkan pistol ke wajah pengendara motor. Oknum TNI ini juga memukul kepala sang pengendara motor. Untung saja sang pengendara masih mengenakan helm.ggam pistol di tangannya. Sementara sang pengendara motor ketakutan dan berusaha menjelaskan duduk perkaranya.
"Sang koboy Palmerah" ini seolah tak peduli bahwa tindakan itu membuat macet di daerah tersebut. Dia memarahi sang pengendara motor di belakang mobil dinas TNI Toyota Avanza bernomor polisi 1394-00.
Para pengendara jalan lainnya tak berani berbuat apa-apa saat sang Koboy Palmerah terus-terusan memukul sang pengendara. Pengendara motor itu hanya mencoba menangkis.
Kejadian selama dua menit itu memicu reaksi kemarahan para pengguna Twitter dan YouTube. "Buat yang merekam dan mengupload video ini wajib kita acungkan jempol ke atas, dan buat yang nodongin senjata wajib kita acungkan jempol ke bawah," tulis AlvinProJack22, salah seorang pengunjung video itu di YouTube.
Yang lainnya menulis, "Waduh memalukan.. kalau berani jangan pake senjata, badan kecil saja." Begitu k0nc0ne menulis. "Taruhan 1 juta, gue memegang yang bawa motor."
http://m.tempo.co/2012/05/01/400990/
"Surat Pengakuan" Sang Kapten yang dianggap sebagai kebenaran oleh Kadispen TNI tanpa cross-check dengan si pengendara motor juga agak aneh.
Di surat itu disebut pengendara motor menendang mobilnya dan menggedor jendela mobilnya. Apa iya rakyat berani melakukan itu terhadap mobil tentara yang jelas-jelas pakai pelat tentara? Kemudian jika berani begitu, kenapa saat berulang-kali dipukuli oleh si Kapten pengendara motor tersebut diam saja dan tidak melawan sama sekali? Kan dia sudah tahu kalau namanya tentara pasti punya pistol?
Belum lagi katanya si Kapten takut terlambat karena harus menjemput orang tuanya yang mengidap penyakit jantung. Kalau takut telat, kok bisa-bisanya berlama-lama menghabiskan waktu menganiaya pengemudi motor tersebut berulang-kali tanpa henti? Itu pun berhentinya saat ada Patroli Militer yang menghentikan ulahnya yang sadis. Pantaskah orang seperti itu diberi senjata yang nota bene berasal dari rakyat?
Namanya kronologi itu harusnya lengkap. Kok ulahnya yang berulangkali memukul pengemudi motor sebagaimana yang kita lihat di video tidak disebut? Belum lagi tembakan yang dia lakukan?
Bagaimana pun juga membawa senjata meski itu mainan, melanggar hukum. Begitu pula dengan menganiaya orang itu sudah kriminalitas.
Ini Pengakuan Sang Kapten Soal Insiden 'Koboy Palmerah'
Kasubdit Penum TNI AD, Kolonel Zaenal Muttaqin membacakan isi surat 'BAP' kapten itu. Berikut isi surat tersebut:
Senin tanggal 30 April 2012, sekitar pukul 14.00 WIB, saya berniat akan menjemput orang tua di Bandara Soekarno-Hatta. Saat melintas di Palmerah, situasi jalan raya sedikit tersendat. Saya pelan-pelan ambil jalur kiri, kemudian tiba-tiba kaca jendela saya diketuk oleh pengendara motor.
Saya buka jendela mobil saya, terus dia bilang, "Jangan mentang-mentang aparat terus seenaknya saja ambil jalur." Saya kaget, dan turun dari mobil, dan menanyakan apa masalahanya.
Saya pikir ada yang terserempet, ternyata tidak. Karena tidak ada permasalahan yang berarti., saya berniat meninggalkan dia dan kembali ke mobil. Karena kalau saya terlambat, saya takut jantungnya bermasalah. Namun ketika menyalakan mobil, pintu mobil saya ditendang dan jendela kembali digedor. Lalu saya langsung keluar.
Hingga akhirnya kapten itu keluar, kemudian terjadi persitiwa tersebut seperti yang ditayangkan di youtube.
Dor... Suara Tembakan Terdengar di Aksi 'Koboy Palmerah'
Ya, Senin (30/4) seorang TNI AD menodongkan senjata miliknya ke seorang warga sipil yang diduga telah menyerempet mobil dinas miliknya. Peristiwa itu terjadi di daerah Palmerah Jakarta Barat. Seorang warga merekamnya dengan menggunakan ponsel dan mempostingnya di situs berbagi video, Youtube.
Dalam tayangan yang berdurasi dua menit itu, tampak seorang pengendara mobil Toyota Avanza warna hijau 'tahi kebo' --warna khas TNI-- dengan plat nomor TNI, tengah bersitegang dengan seorang pengendara motor Vespa berwarna putih. Video yang diunggah akun UnpluggedTheTV itu memperdengarkan suara letusan peluru pada detik keenam.
Video "Koboy Palmerah" Muncul di YouTube
Dalam video berjudul "Koboy Palmerah" itu terlihat seorang pria mengacungkan senjatanya dan menembakkannya beberapa kali. Pria yang diduga pengemudi mobil berpelat nomor TNI itu juga tampak memukulkan semacam tongkat ke arah kepala pengendara motor.
Terlihat puluhan kendaraan bermotor roda empat dan roda dua berhenti memperhatikan dua orang pria yang sedang bertikai. Di antara kedua orang tersebut terdapat sebuah motor Vespa berwarna putih dan mobil Toyota Avanza dengan pelat nomor milik TNI.
Seorang pria berbadan lebih pendek, berambut cepak, serta mengenakan kemeja putih dan celana kargo berwarna krem tampak menghardik pria yang terlihat lebih muda. Pria yang dihardik itu masih mengenakan helm, menggunakan kaus warna biru dengan celana warna putih dan sepatu putih, juga berusaha menjawab hardikan.
Sebelumnya diberitakan, ada seorang pria yang melepaskan tembakan di depan kantor Kompas TV, Jalan Gelora 1, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Senin (30/4/2012) pukul 14.00 WIB.
Salah seorang saksi mata, Andri, menuturkan, tembakan itu bermula saat mobil Toyota Avanza dengan pelat nomor milik TNI bersenggolan dengan sebuah sepeda motor. Pengendara sepeda motor itu berusaha mengingatkan sang pengendara mobil.
"Sepertinya yang oknum itu enggak terima dan langsung mengumbar tembakan sebanyak dua kali ke udara," ucap Andri, Senin, di Jakarta.
Ia menjelaskan bahwa akibat perselisihan antara dua pengendara itu, arus lalu lintas sedikit tersendat. "Semua kendaraan di sana langsung berhenti karena ada tembakan. Sementara warga enggak ada yang berani melerai karena takut," papar Andri.
Tak lama berselang, datang sebuah mobil sedan warna putih dengan atribut Polisi Militer.
"Dari mobil itu keluar dua anggota TNI berseragam warna hijau tua mendatangi orang yang nembaktadi, akhirnya berhasil dilerai," paparnya.
Peristiwa ini, aku Andri, berlangsung sekitar 20 menit sampai akhirnya dua anggota TNI itu pergi bersama sang pelaku penembakan.
http://megapolitan.kompas.com/read/2012/05/01/15293031/Video.Koboy.Palmerah.Muncul.di.YouTube
Karier 'Koboy Palmerah' Bisa Terancam
Pelaku itu adalah Kapten M. Arlutfi, Kepala Urusan Personalia di Markas Besar TNI Angkatan Darat.
Video itu jelas sekali menunjukkan Arlutfi, yang mengendarai mobil dinas TNI berpelat nomor 1394-00, memarahi seorang pengendara sepeda motor yang menyerempet mobilnya. Peristiwa itu terjadi Senin siang lalu di Jalan Tentara Pelajar, Palmerah Selatan, Jakarta Barat. Dia mengomeli pengendara motor sambil sesekali menodongkan pistolnya. Dalam video itu terlihat pistolnya sempat menyalak dua kali ke udara. Sang kapten, yang bertubuh lebih kecil dibanding si pengendara motor, terlihat beberapa kali memukulkan tongkat ke arah kepala pengendara motor. Untung saja pengendara motor itu memakai helm.
http://m.tempo.co/2012/05/03/401391/
Inilah Amanat Panglima Besar TNI Jenderal Sudirman:
"Kita adalah Tentara Pejuang yang berasal dari Rakyat dan berjuang untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia
Maka jangan sekali-kali kalian melukai Rakyat yang telah membesarkan kita"
Pastinya yang dimaksud bapak Jendral soedirman, bukan rakyat yang mau saenak'e dewek khaaan.
BalasHapusYah ... saling menghargai ajalah dan jangan jadi biang kerok .. he he he...
Kalau ada rakyat yg "saenake dewek", bawa saja ke jalur hukum. Kan negara kita negara hukum.
BalasHapusBukan main hakim sendiri seperti memukul berkali2 dgn tongkat besi dan siap menembak jika korban melawan selama 20 menit.
Itu pun baru berhenti setelah ada PM yg menengahi.
@ A Nizami : Setujuuu...:p
BalasHapusDari posisi mobil Avanza yg ada di depan sementara Vespa ada di belakang kita bisa membaca bahwa Avanza tsb mendahului Vespa dan menyetop si pengemudi Vespa. Jadi kita tahu siapa yang ingin memperpanjang masalah itu.
BalasHapusKalau si Vespa yg menyetop, pasti posisinya ada di depan untuk mencegat.
waduh anggota TNI nya kelewat batas, semoga tidak semua anggota TNI seperti itu, secara pribadi saya sangat menghormati provesi seorang TNI.
BalasHapusini org pake baju biru aj terlihat menantang...TNI cinta dgn rakyat tp ada saja oknum yg ingin membuat citra TNI buruk di mata masyarakat....
BalasHapusingat kalian digaji itu untuk melindungi rakyat,bukan menganiaya rakyat,,,,,,,,nanti kalo rakyat bertindak bahaya lhooo..
BalasHapuswong sama sama sipil ko,,,,kan tak berseragam.....? jadi perlu di lihat duduk permasalahannya........apa lagi jakarta....banyak kejadian kejadian di luar dugaan kita? mungkin kalau ANDA TNI nya lebih dari itu ..Pasti!
BalasHapus