Kalau saya lihat karena produsennya abal-abal. Jadi mutu produknya pun tidak jelas. Dulu mobil bis dibuat oleh Mercy atau Hino. Dibuat oleh Eropa atau Jepang. Kalau sekarang dibuat oleh Cina atau Korea. Negara yang baru membuat mobil.
Mesinnya pun umumnya di belakang. Bukan di depan. Akibatnya mudah panas karena tidak mendapat cukup angin sebagai pendingin. Selain itu, jika terbakar dan berasap, sopir tidak bisa melihat karena letaknya ada di belakang. Jika mesin ada di depan dan berasap, tentu sopir dengan mudah bisa melihat dan menghentikan kendaraannya.
Jika Indonesia perlu 10.000 mobil bis lebih untuk kebutuhan rakyatnya sehingga bisa mengangkut jutaan penumpang, ada baiknya pemerintah membuat BUMN untuk membuat mobil bis sendiri. Sehingga bisa lebih murah.
Jika perlu, PT Pindad yang sudah bisa membuat mobil Panser ditugaskan membuat mobil bis. Sehingga harga bis yang mencapai Rp 1,4 milyar per buah misalnya, bisa ditekan jadi Rp 700 juta saja. Jika 10.000 mobil, dihemat Rp 7 trilyun dan membuka lapangan pekerjaan di Indonesia. Hemat devisa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar