Mobil Esemka dgn harga Rp 120 juta dan rasio bensin 1:10 cocoknya untuk mobil pejabat/mobil dinas.
Kalau untuk rakyat kecil, harusnya mobil model UPV dgn basis mesin motor yg bensinnya irit (1:40) dan harga cuma Rp 30 juta.
Dengan harga yang terjangkau dan space yang kecil (cuma 1/3 luas mobil Kijang), jalanan akan 3x lebih lengang jika mobil yang ada diganti dengan mobil kota yang ringkas. Kemacetan justru akan berkurang.
Sebagaimana rumah, setiap keluarga sebetulnya berhak punya 1 mobil. Yang penting pemerintah menerapkan pajak mobil progresif untuk mobil ke 2, ke 3, dsb. Begitu pula mobil mewah. Pajak ini bisa dipakai pemerintah untuk melebarkan jalan, membuat jalan baru, membuat jalan layang, MRT, dsb sehingga kemacetan berkurang.
Esemka, Mobil Murah Yang Tak Digubris Pemerintah.
Pamor Esemka meredup seiring dengan dukungan pemerintah terhadap pabrikan otomotif yang mampu membuat mobil murah ramah lingkungtan. Mobil nasional yang sempat tenar dan membawa kebanggaan nasional tersebut lambat laun makin terpinggirkan karena pemerintah meragukan produk nasional tersebut akibat uji emisi yang tak pernah berhasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar