Selasa, 07 Januari 2014

Bahaya Minuman Soda (Coca Cola, Pepsi, Fanta dsb) Bagi Kesehatan



Banyak orang, terutama anak-anak dan remaja suka minum soda atau minuman ringan yang berkarbonasi (carbonated soft drinks). Coca Cola, Pepsi Cola, Fanta, and Sprite adalah minuman yang amat populer. Tapi, tahukah mereka bahayanya bagi kesehatan mereka?
Menurut satu penelitian di Eropa, 1 minuman kaleng soda per hari bisa meningkatkan resiko penyakit diabetes / gula dan stroke.


Banyak iklan minuman soda di TV membuat orang yakin bahwa minuman tersebut tidak apa-apa. Keren dan tidak merusak kesehatan kita.
Banyak ahli yakin bahwa terlalu banyak fruktosa dalam minuman ringan bisa meningkatkan tekanan darah yang akhirnya menyebabkan jantung "terbakar" (heartburn). Soft Drink juga menyebabkan Sindrom Metabolik/Pencernaan, termasuk kombinasi gejala darah tinggi, kegemukan (obesitas), kolesterol tinggi, gagal ginjal, dan perlawanan insulin (insulin resistance).
Terlalu banyak mengkonsumsi Soda lonjakan gula darah dan insulin, yang dapat menyebabkan peradangan dan resistensi insulin, yang keduanya dapat meningkatkan risiko stroke, penyakit jantung, diabetes, obesitas dan kanker.

Dosis besar fruktosa dari kedua sukrosa (gula dapur) dan sirup jagung fruktosa tinggi mungkin sangat merugikan kesehatan Anda karena dapat menyebabkan akumulasi metabolik racun lemak perut metabolik, kelainan kolesterol - termasuk trigliserida tinggi dan menurunnya tingkat HDL (kolesterol baik) - dan penyakit hati berlemak yang berkaitan dengan nonalkohol.

Soda juga berhubungan dengan gejala penyakit refluks gastro-esofagus, ketika kebocoran isi perut kembali dan menyebabkan sensasi terbakar di kerongkongan. Sementara minum soda tidak diketahui menyebabkan bisul, hal ini dapat menyebabkan gejala memburuk.

Masih mau minum Soda?
Seorang ibu muda, Natasha Marie Harris (30 tahun) dari Selandia Baru, tewas karena kecanduan Coca Cola. Dia minum Coca Cola 10 liter sehari.
Paul Inman (30 tahun) dari Inggris tewas karena kecanduan Coca Cola. Dia minum 3 liter Coca Cola setiap hari:


Man Dies From Drinking Too Much Coca-Cola, Rules British Coroner
A U.K. man drank himself to death after developing a habit of consuming three liters of Coca-Cola a day, a coroner ruled Tuesday at an inquest.
Paul Inman, of West Yorkshire, drank so much Coke that his lungs swelled to four times their natural weight, killing the 30-year-old in his sleep in March 2012.


Berikut adalah apa yang ada di Soda Pop:
Asam fosfat: yang mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium dan dapat menyebabkan osteoporosis, gigi berlubang dan pelunakan tulang. Asam fosfat juga berinteraksi dengan asam lambung, pencernaan melambat dan memblokir penyerapan gizi.
Gula: produsen minuman ringan adalah pengguna tunggal terbesar gula rafinasi di Amerika Serikat. Fakta membuktikan bahwa gula meningkatkan kadar insulin, yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, diabetes, berat badan, penuaan dini dan banyak efek samping negatif. Kebanyakan soda mencakup lebih dari 100 persen dari RDA gula.
Aspartam: digunakan sebagai pengganti gula. Ini adalah gula buatan/kimia yang malah bisa lebih berbahaya. Aspartam berkaitan dengan hampir seratus masalah kesehatan yang berbeda seperti kejang, multiple sclerosis, tumor otak, diabetes, dan gangguan emosional. Ini berubah jadi metanol pada suhu hangat dan memecah metanol jadi formaldehida dan asam formik. Diet soda juga meningkatkan risiko sindrom metabolik, yang menyebabkan lemak perut, gula darah tinggi dan peningkatan kolesterol.
Kafein: minuman berkafein dapat menyebabkan kegelisahan, insomnia, tekanan darah tinggi, denyut jantung tidak teratur, kadar kolesterol darah meningkat, pengurangan vitamin dan mineral, benjolan payudara, cacat lahir, dan mungkin beberapa jenis kanker.

Aspartame ini kontroversial. Banyak orang menganggap Aspartam berbahaya meski FDA menyetujuinya. Tapi di website FDA sendiri ternyata banyak laporan mengenai bahaya Aspartam:
===
We now have approximately 7,500 reports at an estimated reporting
rate of 0.39%. This totals approximately 1.9 million *recognized*
aspartame toxicity reactions in the U.S. between 1982 and 1995.
These reactions run anywhere from mild to very serious illnesses.
http://www.fda.gov/ohrms/dockets/dailys/03/jan03/012203/02p-0317_emc-000199.txt
======
Ada 1,9 juta reaksi keracunan Aspartam di AS antara tahun 1982-1995.

Aspartame mungkin kadar gulanya rendah. Tapi bisa menyebabkan penyakit lain seperti:
===
According to researchers and physicians studying the adverse
effects of aspartame, the following list contains a selection
of chronic illnesses which may be caused or worsened by the chronic,
long-term ingestion of aspartame. (Mission Possible 1994, Stoddard
1995)*:

Brain tumors Multiple sclerosis
Epilepsy Chronic faigue syndrome
Parkinson's Disease Alzheimer's
Mental retardation Lymphoma
Birth defects Fibromyalgia
Diabetes Arthritis (including Rheumatoid)
Chemical Sensitivities Attention Deficit Disorder
http://www.fda.gov/ohrms/dockets/dailys/03/jan03/012203/02p-0317_emc-000199.txt
====


Here’s what’s in Soda Pop:

Phosphoric Acid
Sugar
Aspartame
Caffeine
Diet Soda: Kalori lebih sedikit, Resiko Stroke Lebih Besar?
Menurut riset dari 2500 orang, di the American Stroke Association International Stroke Conference, Los Angeles, orang yang minum Diet Soda setiap hari memiliki resiko 61% lebih besar gangguan jantung daripada orang-orang yang tidak minum soda.

Diet Soda: Fewer Calories, Greater Stroke Risk?
http://abcnews.go.com/Health/HeartHealth/diet-soda-linked-heart-attack-stroke-risk/story?id=12868269

Tidak ada komentar:

Posting Komentar