Mal-mal yang Mahal dan Sepi
Mahalnya sewa kios di Mal yang minimal rp 10 juta/bulan membuat 70% lebih kios2 tsb tutup atau tidak bertuan. Padahal Mal ini sudah berdiri sejak 6 tahun silam (dibuka tahun 2008).
Mungkin sewa / harga kios mahal, harga barang mahal, akhirnya pengunjung kebanyakan cuma window shopping saja atau karyawan2 kantor di sekitar yang cari makanan di situ.
Padahal pedagang cuma butuh tempat buat dagang. Sekedar pinggir jalan pun jadi. Ini malah lebih efisien dan murah:
Dengan biaya sewa lapak yang murah, kita bisa membeli mainan seharga seribu rupiah untuk anak-anak kita. Di Mal, mana ada mainan dengan harga segitu? Omzetnya tidak bisa menutupi sewa kios dan service charge-nya.
Kalau Pasar Sawo yang saya tampilkan itu memang jalan perumahan yang banyak alternatifnya. Rumah2 di kiri kanannya juga jadi toko. Jadi tak masalah jadi pasar. Yang penting ekonomi rakyat jalan. Ketimbang bagus, tapi ekonomi rakyat mati. Cuma cukong yang berjaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar