Rabu, 27 Februari 2008

Indonesia: Kaya Migas, Ekspor Migas, dan Kekurangan Migas

Antri BBM di SamarindaIndonesia dilanda krisis energi. Negara Indonesia kaya dengan minyak, gas, dan batubara. Toh rakyat kekurangan minyak dan gas. Sering rakyat menghabiskan waktu berjam-jam dan tenaga hanya untuk antri minyak tanah dan gas. PLN pun sering padam. Akibatnya pabrik-pabrik dan kantor berhenti beroperasi. Karyawan dan buruh menganggur.



Rakyat diminta menghemat pemakaian energi. Padahal menurut Faisal Basri di Kompas, konsumsi listrik Indonesia sudah paling rendah di banding negara2 ASEAN lainnya, bahkan Cina. Pemakaian listrik di Indonesia hanya 400 kWh, sementara Filipina 500 kWh,Thailand 1.500 kWh, dan Malaysia 2.700 kWh.Ketersediaan listrik bagi rakyat Indonesia pun masih rendah, hanya sekitar separuh dari seluruh rumahtangga yang ada. Bandingkan dengan Vietnam yang sudah 79 persen, Filipina 80 persen, Thailand 84 persen, dan China 99 persen. Di antara 12 negara sekawasan, Indonesia menempati juara 11.



Antrian minyak tanah. Berjam-jam warga menunggu sehingga tak bisa kerja/usaha


Anda tak akan menemukan antrian macam ini di Singapura, Korsel dan Jepang meski mereka tidak punya sumber daya migas.


Nah kalau mau hemat lagi, pabrik-pabrik bisa ditutup. Anak-anak belajar pakai lampu yang burem atau kalau perlu dilakukan pemadaman bergilir.



Di sisi lain, perusahaan Multi National Company yang mengelola migas dan pemerintah Indonesia gencar mengekspor minyak dan gas ke luar negeri sehingga rakyat di dalam negeri justru kekurangan. Tahun 2006 ekspor minyak mentah 135.188.256 barrel lebih, hasil kilang minyak 37.193.120 barrel, LPG 289.697metric ton lebih, LNG 1.176.287.570 MBTU lebih dan gas bumi 280.051.



Jadi yang tidak hemat itu siapa?



Ekspor Minyak Mentah dan Kilang


 


Status Ekspor Minyak Mentah, LNG,Gas Bumi : Agustus 2007


 


Referensi;


Ekspor Migas Indonesia


www.migas.esdm.go.id/download.php?fl=gerbang_101_2.pdf&fd=9


Gambar antrian BBM:


http://dapurbisnis.wordpress.com/2007/12/17/krisis-bbm-atau-krisis-mental


Gambar antrian minyak tanah:


http://achmadi.blogsome.com/


 

10 komentar:

  1. Artikel di blog ini sangat menarik & bagus. Untuk lebih mempopulerkan artikel ini, Anda bisa mempromosikan di infoGue.com yang akan berguna bagi semua pembaca di tanah air. Nantikan segera plugin / widget kirim artikel & vote yang ter-integrasi untuk Blogspot dan Wordpress dengan instalasi mudah & singkat. Salam!

    http://www.infogue.com/bisnis_keuangan/indonesia_kaya_migas_ekspor_migas_dan_kekurangan_migas/

    BalasHapus
  2. AKU MEMANG SANGAT KHAWATIR DENGAN KEADAAN NEGARA SEKARANG INI, DENGAN KEKAYAAN ALAM YANG BANYAK TETAPI RAKYAT SEPERTI MASIH DALAM KEADAAN TERJAJAH SEPERTI DULU

    BalasHapus
  3. Setuju, sejak kenaikan BBM 2 tahun yang lalu terbukti kita makin menderita secara ekonomi, ekonomi stagnan secara parah.Swasta kalaupun bertahan hidup laksana zombie si mayat hidup. Orang-orang di Pertamina, BP migas dan Dep. ESDM selayaknya YANG PALING BERTANGGUNG JAWAB !!!
    Oya, salut atas komitmen bapak membuat Blog berita, semoga suksesnya ikut memberi inspirasi bagi kami yang juga mencoba merintis hal yang sama.
    Ttd:
    Arisadhi, admin Blog KORANTARGET

    BalasHapus
  4. indonesia gak jauh nasibnya dengan negara-negara di afrika, kekayaan alam yang seharusnya menjadi penopang kehidupan, alih-alih membawa petaka. ini membuktikan Indonesia belum benar-benar merdeka. untuk itu kita perlu melakukan perubahan-perubahan yang berani. semoga pemimpin negara ini dapat memikul beban yang tidak ringan.
    terimakasih.

    BalasHapus
  5. rakyat tidak memiliki akses ke sumber daya ekonomi / atau jangan-jangan dibiarkan begitu agar elit negeri ini mudah memeras "susu" ekonomi.

    BalasHapus
  6. para penguasa kita memang aneh, tidak pernah bisa belajar dari masa lalu, apa kemarin, seminggu yg lalu, sebulan yg lalu, setahun yg lalu, dasawarsa yg lalu, abad yg lalu.

    BalasHapus
  7. sungguh sulit diterima akal waras, sampel aja saudara2 kita di sumatera itu khan dibawah minyak diatas pun minyak (kelapa sawit) tapi mereka ndak mampu beli minyak. TanyaKen apa??

    BalasHapus
  8. wah semakin meningkat saja kengawuran2 di negara kita ini..
    saya g habis pikir kok bisa yah manusia tapi ga punya rasa kemanusiaanya...

    BalasHapus
  9. mungkin indonesia memang benar belum merdeka sepenuhnya sebagai contoh PT. FREEPORT INDONESIA yang ada di papua, siapa yang mengelola? jawabnya ya indonesia, maksudnya orang indonesia yang jadi kulinya bosnya orang lain. indonesia diberi bagian 15% dari apa yang dihasilkan, padahal kita yang punya lahan kenapa cuma kebagian 15%. tapi masih mending 15% sebelumnya kita cuma diberi 7%, kenapa kok bisa begitu? tentu saja para pemimpin kita yang terdahulu yang terlalu pinter

    BalasHapus